Meriahkan The Runway 2025, 32 Desainer Indonesia Siap Bersaing di Kancah Global

JABAR EKSPRES– Gelaran fesyen bertaraf internasional kembali digelar di Kota Bandung dengan menampilkan 32 desainer dari dalam dan luar negeri pada perhelatan The Runway 2025 di New Hemangini Hotel, pada Sabtu (3/5/2025).

Kolaborasi York Indonesia Fashion Week (NYIFW) dengan Bandung Fashion Society ini menjadi ajang sekaligus membuka jalan bagi karya-karya fesyen Tanah Air untuk bersaing di kancah global.

Para designer yang menampilkan karya fesyen terbaik mereka antara lain IW X Yatim JJE, Jameena Quinn X Rich by Ritz, Malik Moestaram, Eldir by Ella Dira, Kisera, Niebel by Lia Kuya, Klambikoe by Anti, Bina Bordir, Chikigo, Lady Dahlia, Bellahasura, Mela Technotic, Maraya Scarf, Dykke by Nia, Geggo, dr. Rosa Rumaseuw, Michelle Liu, Zuebarqa, Gee batik by Sugeng Waskito, Frida Aulia Indonesia, Dewi Maya, IW by Ida Wachyuni, Michelle Hadip, Stayulos X Lucky Kebaya, Hanny Lovelly, Arsita Craft by Arsita Resmisari, Chatrine Liu, Puta Dino Kayangan by Anita Gathmir, Insight by Ilma Nur Solihah x Arunika Dewi, Nazla Aisy Ulhaq X Evoy Production, dan dr. Rosa Rumaseuw.

The Runway digagas oleh Produser NYIFW, Vanny Tousignant, sebagai bentuk kolaborasi strategis antara Indonesia dan Amerika Serikat di bidang mode. Menurut Vanny, acara ini menjadi jembatan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor fesyen untuk memperluas eksistensinya secara internasional.

“Lewat ajang ini, kami ingin mendorong para pelaku UMKM Indonesia agar bisa lebih dikenal di dunia internasional. Fesyen adalah pintu yang kuat untuk menembus pasar global,” ujar Vanny.

Vanny menambahkan, dengan tampil di panggung internasional seperti New York, pelaku UMKM tidak hanya berkesempatan memperkenalkan produknya, tetapi juga dapat menjajaki pasar baru yang selama ini sulit diakses.

“New York adalah pusat fesyen dunia. Kalau negara lain bisa masuk, mengapa kita tidak,” tambahnya.

Lebih lanjut, Vanny mengungkapkan dirinya secara rutin berbagi wawasan kepada para pelaku UMKM dan desainer Indonesia mengenai karakteristik pasar luar negeri, termasuk selera konsumen di Amerika yang cenderung menyukai produk ready-to-wear.

Tinggalkan Balasan