Demo Besar di Tel Aviv Semakin Panas, Upaya Perombakan Peradilan Gagal

JABAR EKSPRES – Demo besar di Tel Aviv, pusat bisnis Israel, kembali bergetar akibat aksi protes anti-pemerintah terbesar dalam beberapa minggu terakhir. Ribuan orang turun ke jalan di seluruh negeri, namun unjuk rasa di Tel Aviv berhasil mencuri perhatian lebih banyak massa dibandingkan protes-protes sebelumnya.

Aksi protes ini merupakan bentuk penolakan terhadap upaya baru dalam merombak sistem peradilan oleh koalisi ekstrem kanan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Berdasarkan laporan dari Reuters yang mengutip N12 News dan Channel 13, protes ini telah merambah ke seluruh negeri sejak bulan Januari.

Baca Juga: Pemerintah Swedia Mempertimbangkan Hukum Larangan Penodaan Al-Qur’an

Rencana perombakan sistem peradilan yang diumumkan oleh Pemerintah Israel menuai kontroversi karena dianggap akan mengurangi kewenangan Mahkamah Agung dan memberikan lebih banyak kekuasaan kepada koalisi penguasa dalam pemilihan hakim.

Meskipun protes ini sempat mereda pada akhir Maret setelah tekanan dari dalam dan luar negeri, Netanyahu kembali melanjutkan upayanya untuk mengendalikan Mahkamah Agung.

Menurut Netanyahu, Mahkamah Agung saat ini memiliki kewenangan yang terlalu luas, berhaluan kiri, dan bersifat elitistis. Ia berpendapat bahwa usulan-usulan yang diajukan kali ini akan lebih moderat.

Namun, upaya pemerintah untuk merombak sistem peradilan ini menimbulkan kekhawatiran akan kesehatan demokrasi Israel dan melemahkan perekonomian negara. Nilai tukar mata uang Israel, Shekel, bahkan telah mengalami penurunan sebesar 5 persen sejak dimulainya aksi protes.

Baca Juga: Bakal Kena Denda Miliaran! Ini Alasan Setel Musik di Pantai Portugal Bikin Kamu Jadi Tersangka!

Sementara itu, Netanyahu berusaha meredam kekhawatiran dari sekutu-sekutu Barat dan investor asing dengan menegaskan bahwa rencana perubahan tersebut akan lebih baik dalam memisahkan kekuasaan cabang-cabang pemerintahan. Meskipun kasus korupsi yang sedang berlangsung menimpa dirinya, Netanyahu tetap bersikeras bahwa ia tidak bersalah.

Aksi protes ini menjadi bukti perjuangan yang berlangsung di Tel Aviv, di mana masyarakat menentang langkah-langkah yang dapat mengancam sistem peradilan dan nilai-nilai demokrasi negara mereka.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan