Pria Bertato Asal Bali Ini Masuk Islam Setelah Baca Ciri-ciri Nabi Muhammad di Kitab Weda Hindu

JAKARTA– Mantan gitaris asal Bali, Dewa Putu Adhi menceritakan kisahnya berpindah keyakinan dari Agama Hindu ke Islam, setelah mempelajari dan menemukan ciri-ciri Nabi Muhammad dalan kitab Weda Hindu.

Pria yang memeluk Islam pada 2017 ini mengatakan, dia mempelajari Islam dan justru dari kitab Hindu.

Dia menjelaskan, yang membuat dia tercengang dengan Islam, ketika dia banyak membaca kitab karangan profesor Hindu, bernama Fait Parkas yang juga merupakan pendiri Kampus Hindu, Alamabad di India.

“Yang mengilhami saya itu tulisan dari Fait Parkas seorang Hindu salah satu pendiri Alamabad. Dia profesor ahli kitab Weda.

Dia punya buku yang sangat Best seller sekali, namanya Kalki Awatara,” ujar Dewa Putu Adhi, dikutip dari Chanel YouTube Refly Harun, Selasa (20/7).

Pria yang biasa dipanggil Dewa ini mengatakan, di dalam buku Kalki Awatara itu, tertulis jelas ciri Nabi Muhammad SAW, dari kelahirannya hingga ciri-ciri fisiknya

“Awatar kalau di Hindu itu manifestasi Tuhan yang turun ke dunia untuk menghancurkan semua keburukan, semua kezaliman, fitnah, itu tujuannya. Kalau saya setelah belajar beranggapan itu Rasulullah SAW,” katanya.

Dia menjelaskan bahwa di Kalki Awatara lahir di rumah Visnuyas. Visnu artinya Tuhan. Yas itu Hamba.

“Sedangkan Ayah Rasulullah Abdullah: hamba Allah. Dan nama Ibunya (Kalki Awatar) adalah Sumatri. yang artinya memegang amanah dan lemah lembut. (Nama Nabi Muhammad-red) Aminah,” ungkapnya.

Kitab itu juga menjelaskan ciri-ciri fisik Kalki Awatara yang persis dengan ciri-ciri Nabi Muhammad.

“Dia tidak disusui oleh Ibu kandungnya. Berperang dengan 4 sahabatnya. Berbekal pedang dan panah. Tidak mengkuncir rambutnya,” jelasnya.

“Kemudian memelihara jenggotnya, tidak makan yang haram tidak minum yang haram. Kemudian lahir di tanggal 12 di bulan Makhtab. Kemudian dihadiahi Tuhan kendaraan tercepat,” paparnya.

Selain itu, dia juga menceritakan kebingungannya ketika mengetahui ajar Hindu di India berbeda denhan Hindu di Bali.

“Kalau kita perhatikan, Hindu itu beda-beda. Seperti di Bali ada Hari Raya Nyepi, Galungan, dan semua Hari Raya itu ngga ada di India. Sedangkan kita semua tahu, Hindu asalnya dari India. Ini saya bingung. Apa tuhannya beda-beda?” jelasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan