Melihat Lost Tjihapit dari Dekat, Merawat Minat Baca di Tengah Pasar

Perpustakaan Lost Tjihapit
Perpustakaan Lost Tjihapit
0 Komentar

Di lorong sempit Pasar Cihapit yang ramai pedagang dan pembeli, berdiri sebuah perpustakaan mini yang tak biasa. Kala rak-rak buku berdampingan dengan warung kopi dan kios bahan pangan, diharapkan menarik minat baca.

Muhamad Nizar, Jabar Ekspres.

Tempat itu bernama Lost Tjihapit. Ruang baca alternatif yang sejak 2018 hadir di jantung pasar tradisional Kota Bandung. Bayu, (68), pengelola toko, bercerita awalnya ia hanya berjualan biasa.

Melihat Lost Tjihapit dari Dekat, Merawat Minat Baca di Tengah Pasar

“Kebetulan saya pertama berjualan, terus penggiat literasi sering ke sini. Akhirnya tertarik mengambil satu lokasi ini buat dijadikan perpus,” kata Bayu saat ditemui Jabar Ekspres di tokonya, belum lama ini.

Baca Juga:Diduga Lakukan Pengrusakan, Polisi Ungkap Salah Satu Pelaku Anarkisme saat Aksi May Day Wakil Wali Kota Cimahi Tekankan Daya Tahan UMKM

Dirinya memperkirakan koleksi buku yang tersedia mencapai 500 eksemplar, didominasi novel. Menurut Bayu, keunikan lokasi menjadi daya tarik tersendiri.

“Mereka tertarik ini karena ada perpustakaan di tengah pasar. Alhamdulillah melihat sekarang, masih banyak yang suka membaca. Orang tua juga banyak,” ujarnya.

“Ini karena bukan cuma saya, harapan kami orang-orang kembali banyak membaca buku. Semoga ini memicu,” tambahnya.

Harapan serupa diungkapkan Sinta. Pengunjung asal Banyuwangi itu dibuat takjub. Dirinya bahkan mengaku, Lost Tjihapit menjadi salah satu perpustakaan dengan konsep yang menarik.

“Datang ke sini sih sebenarnya pengen nyobain makan di dalam pasar aja. Tapi lihat ada perpustakaan buku di sini, jadi baca-baca dulu nih,” ungkapnya.

Dia menyebut ide perpustakaan pasar ini sebagai langkah segar mempertemukan literasi dan aktivitas harian warga.

“Bagus ya konsepnya, jadi sambil makan bisa baca buku dan minum kopi juga,” kata Sinta.

Baca Juga:Lindungi Masyarakat dari Kerugian, Upaya Satgas Pasti Hentikan 1.332 Kegiatan Keuangan IlegalTingkatkan Pertumbuhan Ekonomi, Kadin Minta Pemerintah Perkuat Industri Nasional

Dengan suasana santai dan akses yang terbuka untuk siapa saja, Lost Cihapit menunjukkan bahwa membaca tidak harus eksklusif atau formal. Di pasar yang hiruk-pikuk, buku masih menemukan tempatnya.

Ia berharap tempat seperti Lost Cihapit bisa menggugah kembali minat baca di kalangan masyarakat. “Jangan sampai buku ditinggalkan, tapi gawai dikedepankan,” pungkasnya.

0 Komentar