JAKARTA – Seseorang yang terkena Covid-19 yang parah hingga terbaring di tempat tidur selama kurang lebih satu pekan, akan mengalami gangguan kesehatan mental.
Berdasarkan penelitian, gangguan kesehatan mental yang dialami oleh seseorang yang terkena Covid-19 seperti gangguan kecemasan, gangguan tidur dan depresi.
Menurut sebuah studi yang dirilis pada jurnal Lancet Public Health ini, via The Sun yang dikutip, Jumat (21/4) menunjukkan banyak pasien dengan kriteria di atas, melaporkan masalah kesehatan mental gangguan tidur, dan stres berkepanjangan.
Semakin hebat efek Covid-19 yang dirasakan waktu itu, maka efeknya terhadap mental mantan penderita Covid-19 pun semakin berat.
Mereka dengan kriteria di atas, disebut menunjukan tingkat kecemasan yang lebih tinggi, dibandingkan dengan orang yang tidak pernah kena Covid-19 sama sekali.
“Penelitian ini adalah yang pertama kali diilakukan, untuk mengeksplorasi gejala kesehatan mental 16 bulan pasca terkena Covid-19,” kata author studi, Profesor Unnur Anna Valdimarsdóttir,
Menurut studi ini, besar kecilnya efek terhadap kesehatan mental mantan pasien Covid-19, akan berbeda-beda antara satu dan lainnya.
Sementara itu, menurut temuan para ahli dari Unversity of Oxford, ditemukan bahwa mereka yang terpapar Covid-19, menunjukan penyusutan ukuran pada otak mereka.
Efeknya dari penyusutan otak ini, adalah penurunan kemampuan orang untuk berpikir, akibat terganggunya fungsi kognitif pada otak.
Dari studi itu, ditemukan bahwa hanya dalam empat bulan setelah terpapar, penyusutan otak terjadi, dengan frekuensi yang lebih cepat dibandingkan mereka yang tidak pernah terpapar corona.
Efek yang sama juga ditemukan pada mereka yang terpapar Covid-19 meski tanpa gejala, atau yang dikenal dengan sebutan asimtomatik.
Para ahli sendiri tidak begitu mengerti mengapa penyusutan otak terjadi lebih cepat, pada mereka yang terpapar corona.
Namun menurut mereka, hal ini mungkin ada hubungannya dengan gejala jangka panjang Covid-19, pada mereka yang terpapar. (fin/ran)