Kisahkan Pengalaman Hidup, Bupati Bandung Motivasi Anak Muda

SOREANG – “Anak-anakku, kalian tak akan pernah tahu, akan menjadi apa di masa depan. Tak peduli dari golongan mana, dan dari keluarga apa, yang terpenting adalah hati yang bersih yang nantinya akan menjadi energi positif untuk kita melahirkan sebuah karya,” ungkap Bupati Bandung H.M. Dadang Supriatna pada acara Sosialisasi Peningkatan Penanaman Karakter Bangsa Untuk Mewujudkan Bandung Bedas Bagi Generasi Muda di Sutan Raja Hotel Soreang, Kamis (27/1).

Sebagai anak bungsu dari 9 bersaudara di keluarganya, perjalanan hidup bupati sangat memotivasi dan menginspirasi generasi muda untuk bisa memupuk karakter kepemimpinan.

Bukan tidak mungkin, seorang anak petani dan pengrajin bata merah dari golongan masyarakat biasa, hari ini bisa berdiri menjadi seorang kepala daerah.

Kang DS panggilan Bupati Bandung berkisah, sejak mengenyam pendidikan di Sekolah Teknik Mesin (STM) pada tahun 1988, sifat mandiri dan tidak mau menyusahkan orangtua sudah mulai terpupuk.

Hal itu terbukti, dengan bermodal 7.000 bata merah, dirinya sudah memiliki penghasilan sendiri sebesar 2 juta per bulan.

“Tahun 1989 selama bersekolah, jam 5 subuh mengantar air untuk pekerja, jam 7 pagi saya ke proyek untuk kerja, dan jam 12 baru masuk sekolah. Sepulang sekolah sekitar jam 7 malam nyupir truk angkut barang dan baru pulang ke rumah jam 1 dini hari. Jadi saya setiap hari cuman tidur 4 jam,” tutur Kang DS.

Kondisi tersebut sedikit demi sedikit membentuk dirinya, menjadi karakternya yang semakin mandiri dan visioner.

“Suatu hari nanti, saya harus bisa mengangkat harkat martabat orangtua, juga menjadi pribadi yang lebih baik dan berguna bagi orang lain,” ingatnya.

Sebelum sang ibunda wafat pada tahun 2007, sebuah kalimat yang tak terlupakan masih menancap dihati dan pikirannya.

Pesan untuk menjaga hubungan baik dengan keluarga, sanak saudara harus terus dilakukan. Kepada sang bungsu, ibundanya mengucap bahwa suatu hari nanti apa yang Kang DS inginkan akan selalu terwujud.

“Saya masih terngiang pesan almh, nitip dulur, sing alakur, kudu nyaah ka jalma leutik, kudu ngahargaan jalma gede. Ini sangat memotivasi saya bahwa doa ibu sangat mustajab dan luar biasa. Setinggi apapun pendidikan, tanpa restu ibu kesuksesan no way,” ujar Kang DS dihadapan para generasi muda.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan