JAKARTA – Korea Utara tegas menolak 3 juta dosis vaksin Sinovac yang dikirim oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Vaksin gratis itu merupakan program COVAX untuk negara-negara miskin. Negara yang dipimpin oleh Kim Jong Un itu meyakini bahwa tak ada satupun kasus Covid-19 hingga saat ini.
“Korea Utara telah meminta agar hampir tiga juta suntikan Covid-19 yang ditawarkan kepadanya dialihkan ke tempat lain,” kata PBB seperti dilansir BCC.
Seorang juru bicara PBB mengatakan negara itu telah meminta agar vaksin tersebut dipindahkan ke negara-negara yang terkena dampak lebih parah mengingat kekurangan vaksin global.
Sekitar 37.291 orang termasuk petugas kesehatan dan mereka yang menderita penyakit mirip flu telah diuji. WHO menjelaskan hasilnya semuanya dinyatakan negatif.
Negara yang tertutup itu memberlakukan tindakan anti-virus yang ketat sejak awal pandemi. Itu adalah salah satu negara pertama yang menutup perbatasannya pada Januari tahun lalu.
Ini bukan pertama kalinya negara itu menolak vaksin. Pada Juli, pihaknya menolak pengiriman sekitar 2 juta dosis vaksin AstraZeneca, dengan alasan kekhawatiran atas potensi efek samping, menurut laporan intelejen negara itu.
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, mengatakan kepada wartawan pada Juli bahwa mereka telah menawarkan untuk memasok Korea Utara dengan vaksin Sputnik. Korea Utara telah menyatakan beberapa keraguan atas kemanjuran vaksinasi Covid-19. Korea Utara ragu terhadap suntikan vaksin tersebut. (Jawapos.com)