Aplikasi Pikobar untuk Fitur Obat dan Vitamin Gratis Harus Disosialisasikan

BANDUNG – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Dapil Jabar III Tobias Ginanjar mengutamakan keberadaan aplikasi Pusat Koordinasi dan Informasi Covid-19 Jawa Barat (Pikobar) sebetulnya sangat membantu untuk mendapatkan Informasi mengenai penanganan Covid-10

Menurutnya, adanya fitur aplikasi untuk masyarakat yang melakukan isolasi mandiri dapat membantu pasien yang tengah melakukan isolasi. Bahkan, di aplikasi itu, bisa dilakukan konsultasi dokter secara online serta mendapatkan paket obat dan multivitamin secara gratis.

“Saya kira ini adalah langkah yang sangat baik, karena banyak masyarakat saat isoman di rumah kesulitan mendapatkan obat maupun vitamin karena khawatir ketika mereka keluar rumah mereka menularkan atau malu karena stigma negatif dari masyarakat”ucap Tobias Ginanjar, saat dihubungi Selasa (13/7).

Kendati begitu, Dia menialai Aplikasi Pikobar masih belum diketahui khususnya untuk masyarakat yang tinggal di pedesaan. Sehingga, diperlukan sosialisasi kepada masyarakat secara luas.

‘’Saya ingin menjadikan program tersebut belum sepenuhnya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat,’’katanya.

Berdasarkan hasil pemantauan, masih banyak sekali terutama di desa-desa yang masih belum mengetahui program ini. Sehingga tugas Pemprov Jabar untuk mensosialisasikan secara lebih luas lagi.

‘’Masyarakat yang belum tau menjadi tau dan bisa mengakses dengan mudah obat serta vitamin gratis yang disediakan oleh Pemprov Jabar”ujarnya.

Dia meminta, Pemprov Jabar gencar melakukan sosialisasi di semua tingkat pemerintahan termasuk kepada para aparatur pemerintahan desa.

Menurutnya, bukan hanya kepada masyarakat tentunya Pemprov harus melakukan sosialisasi terhadap aparatur-aparatur Pemerintahan Desa.

Karena tidak sedikit masyarakat di desa itu belum paham, bagaimana mengakses aplikasi dan sebagainya.

Sehingga ketika Pemprov mensosialisasikan di tingkat desa, aparatur desa bisa lebih aktif untuk membantu masyarakat yang sedang melakukan isoman di desanya mengakses aplikasi Pikobar dengan difasilitasi oleh pemerintah desa.

Tobias menambahkan, Aplikasi itu juga harus bisa berjalan maksimal. Jangan sampai aplikasi Pikobar untuk membantu pasien Isoman hanya sebatas mengikuti tren saja. Tapi tidak ditunjang oleh sarana infrastruktur dan SDM yang memadai. (red)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan