Dewan Sebut Penanggulangan Covid-19 Dilakukan pada Semua Sektor

BANDUNG – Wakil Ketua DPRD Jabar, Ineu Purwadewi Sundari mengatakan penanganan dan penanggulangan Covid 19 dapat dilakukan secara masif pada semua sektor.

Salah satunya bekerjasama dengan perguruan tinggi sebagai lokasi penerimaan vaksin Covid-19. Ineu mengatakan hal itu, Saat memantau pelaksanaan vaksinasi massal di Institut Teknologi Nasional (Itenas).

Khususnya kampus tersebut bekerja sama dengan puskesmas dan kecamatan setempat dengan menyelenggarakan vaksinasi massal sebagai bentuk upaya dukungan terhadap program pemerintah untuk percepatan vaksinasi dalam penanggulangan Covid 19.

“Ini berlaku bagi masyarakat yang mendaftar. Paling tidak bisa dimanfaatkan warga kampus dan lingkungan terdekat. Ini salah satu bukti sinergitas antar Dinkes, Kecamatan dan Kesdam Kota Bandung,” ujar Ine di Itenas Bandung, Rabu (7/7).

Untuk target idealnya, lanjut Ineu, itu dapat menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat. Tetapi paling tidak, saat ini yang menjadi sasaran vaksin ialah komponen kampus itu sendiri.

“Kami tentunya kegiatan seperti ini dapat diselenggarakan disetiap kampus di Jawa Barat,”tutupnya

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan, percepatan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 harus dilakukan saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Hal itu bertujuan untuk mempercepat pembentukan kekebalan kelompok atau herd immunity.

Menurut Kang Emil — sapaan Ridwan Kamil, vaksinasi Covid-19 dapat dipercepat dengan menggelar vaksinasi massal, seperti yang dilakukan Institut Teknologi Nasional (Itenas) dengan target mencapai 5.000 orang.

“Untuk vaksinasi ini sudah dibebaskan juga ke segala usia secara umum, dan sedang dimotivasi bagi semua elemen untuk melakukan seperti yang dilakukan Itenas saat ini,” katanya.

Berdasarkan hasil peninjauan, kata Kang Emil, vaksinasi massal di Itenas berlangsung dengan manajemen yang baik. Peserta pun hadir di tempat penyuntikan sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan, sehingga tidak menimbulkan kerumunan.

“Manajemen sangat baik. Biasanya terjadi kerumunan di awal pelaksanaan karena masyarakat datang tidak sesuai jadwal. Di Kampus Itenas yang luas dan nyaman ini, sudah ada penyekatan. Mereka yang datang tidak sesuai jadwal diminta menunggu di tempat lain,” ucapnya.

“Urutan-urutan pelaksanaannya juga sangat baik dan dukungan sponsor luar biasa menunjukkan ini salah satu golden standar yang kita jadikan contoh,” imbuhnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan