Serapan Anggaran Telah Sesuai

BANDUNG – Serapan anggaran pembangunan dan belanja daerah (APBD) Jabar 2017 hingga pekan pertama Desember baru mencapai 77,30 persen.

Sekda Jabar Iwa Karniwa mengatakan anggaran daerah yang abru terserap mencapai total Rp 27,17 triliun, sedangkan untuk belanja daerah saja mencapai Rp 26,86 triliun sudah digunakan atau 76,46 persen.

Iwa memaparkan, ada sejumlah pos yang menunjukan penyerapan signifikan yakni belanja pegawai yang sudah mencapai 78 persen lalu belanja subsibsi dengan nilai Rp 15 miliar yang sudah mencapai 98 persen dan belanja hibah Rp 98 triliun telah terserap 78 persen.

“Di pos belanja hibah itu termasuk dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sudah terserap Rp 7,7 triliun,” paparnya.

Sementara untuk dana bagi hasil sebesar Rp 6,9 trilun realisasinya baru Rp 5,36 triliun atau serapannya baru 77,05 persen.

Iwa menilai penyerapan dana bagi hasil kemungkinan akan melesat karena daerah diberi waktu menyelesaikan pada triwulan IV setelah 15 Desember.

“Sama juga dengan belanja bantuan keuangan yang baru 73,4 persen, diupayakan sebelum 15 Desember agar penyerapan tinggi,” ungkapnya.

Untuk pos lain seperti belanja bantuan tak terduga rupanya masih tersisa sekitar Rp108 miliar. Pos yang dialokasikan untuk penanganan bencana ini baru terserap kecil sekali sekitar Rp26 juta.

“Ini dana untuk sewaktu-waktu dibutuhkan saat bencana alam. Meski ada sejumlah kejadian, rupanya pada kenyataannya tidak ada pengajuan signifikan dari daerah,” paparnya.

Di luar itu, pihaknya di minggu-minggu terakhir penyerapan anggaran tengah memantau khusus pos belanja modal, barang dan jasa.

Hingga pekan lalu, belanja modal yang dialokasikan Rp2,74 triliun baru terserap Rp1,438 triliun, sementara barang dan jasa dari Rp4,6 triliun baru terpakai Rp3,6 triliun.

“Perhatian kami di belanja langsung khususnya belanja modal dan barang juga jasa serta menyangkut bagi hasil dan bantuan keuangan ke daerah. Sehingga target kami penyerapan tahun ini bisa lebih tinggi dari tahun lalu sekitar 93-94 persen,” katanya.

Iwa mengungkap, penyerapan APBD menjelang akhir tahun terkesan lambat karena ada beberapa persoalan di lapangan yang diluar kekuasaan pemerintah provinsi.

Dia menunjuk, sejumlah lelang mengelami kegagalan yakni lelang pembangunan masjid terapung di Gedebage juga rencana pembangunan gedung kesenian.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan