JABAR EKSPRES – Tumpukan sampah di TPS liar kawasan Desa Sariwangi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, kian hari kian menggunung. Bau busuk menyengat hingga ke permukiman warga, dan ketika hujan turun, sampah bahkan terbawa arus ke jalan raya.
TPS liar ini berdiri di dua titik yang kerap dikeluhkan warga, di Tanjakan Curam RW 09 yang dikenal juga dengan sebutan Tanjakan Endog dan di RW 08, tepat di jalan terusan menuju Kampung Lembur Tengah, Desa Sariwangi.
Salah satu warga terdampak, Edo (36), yang tinggal di Komplek Gardenia Residen RT 01 RW 06, Desa Ciwaruga. Ia mengaku lingkungan tempat tinggalnya sering terkena imbas dari tumpukan sampah yang mengganggu kenyamanan warga.
“Kalau warga komplek banyak yang ngeluh, bau atau pembakaran takutnya merembet ke rumah warga,” ungkap Edo saat ditemui Jabar Ekspres, Jumat (25/4/2025).
Edo menyebut, warga komplek sempat melayangkan komplain ke pihak Desa Sariwangi. Namun, respons yang diterima justru terkesan berbelit-belit. Ia bahkan diminta mengurus surat aduan ke Desa Ciwaruga, meskipun lokasi TPS berada di wilayah Sariwangi.
“Alasan mereka (Desa Sariwangi), karena kita beda wilayah, jadi takutnya RW dikira ngada-ngada. Jadi biar percaya, kepala desa Sariwangi minta surat komplain dari komplek ke Desa Ciwaruga,” jelasnya.
Setelah surat dari Desa Ciwaruga dikirim ke pihak Desa Sariwangi, barulah ada tindakan. Kepala desa turun langsung untuk mengangkut sampah. Tapi sayangnya, tak berselang lama, sampah kembali menumpuk.
“Sekarang numpuk lagi. Pengangkutannya antara seminggu sekali atau dua minggu sekali. Tapi karena ini di pinggir jalan, apalagi tanjakan, jadi orang yang lewat suka buang sampah di situ karena lihat udah ada tumpukan,” terangnya.
Menurut Edo, tidak pernah ada sosialisasi atau pemberitahuan kepada warga komplek soal keberadaan TPS liar tersebut. Bahkan pembicaraan antar warga dengan pihak terkait pun nihil.
“Makanya warga komplek di sini sering ngeluh, apalagi kalau hujan. Sampahnya mengalir ke jalan juga,” ujarnya kesal.