JABAR EKSPRES – Wacana reaktivasi jalur kereta api di sejumlah titik kabupaten-kota wilayah Provinsi Jawa Barat tengah ramai jadi perbincangan masyarakat.
Pasalnya, sejumlah jalur rel kereta api tersebut selain telah lama tidak aktif, sebagian titik sudah berubah menjadi pemukiman warga alias banyak bangunan rumah didirikan.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno mengatakan, rencana reaktivasi sejumlah jalur rel di Jawa Barat bukan isu baru.
“Bukan hal baru, namun tidak berjalan maksimal, lantaran tidak didukung anggaran yang mencukupi,” katanya kepada Jabar Ekspres, Kamis (24/4).
Diketahui, wacana reaktivasi sejumlah rel mulai digaungkan oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi.
Ia akan mengaktifkan seluruh jaringan kereta api di Provinsi Jawa Barat.
Hal yang sama dalam wacana reaktivasi sejumlah rel kereta api juga sebelumnya sempat diusulkan Eks Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Akan tetapi, rencana tersebut tak berlanjut, sebab tidak ada dukungan anggaran yang cukup.
Hanya satu lintas yang dibangun, yaitu Cibatu-Garut sepanjang 19,3 kilometer dengan pembiayaan dari PT Kereta Api Indonesia (KAI).
BACA JUGA: 554 WNI Korban TPPO Myanmar Berhasil Dipulangkan, Satu di Antaranya Warga Bandung Barat!
Menurut data dari Direktorat jenbderal perkeretaapian periode 2010, ada 14 jalur kereta api (KA) yang statusnya non aktif di wilayah Provinsi Jawa Barat.
Data Jalur KA Non Aktif di Jabar
• Banjar-Cijulang (83 kilometer),
• Cikudapateh-Ciwidey (27 kilometer),
• Dayeuhkolot-Majalaya (18 kilometer),
• Rancaekek-Jatinangor-Tanjungsari (12 kilometer),
• Cirebon-Jamblang-Jatiwangi-Kadipaten (67 kilometer),
• Mundu-Ciledug-Losari (40 kilometer),
• Cibatu-Garut-Cikajang (47 kilometer),
• Jatibarang-Indramayu (19 kilometer),
• Cikampek-Cilamaya (28 kilometer),
• Cikampek-Wadas (16 kilometer),
• Kerawang-Lamaran-Rengasdengklok (21 kilometer),
• Lamaran-Wadas (15 kilometer),
• Mundu-Ciledug-Losari (40 kilometer),
• Tasiksmalaya-Singaparna (17 kilometer).
Sedangkan untuk jalur KA yang sempat non aktkif tujuan Cibatu-Garut, kini sudah direaktivasi kembali dan dioperasikan 2022 lalu.
Djoko memaparkan, langkah yang diambil Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi dalam mereaktivasi sejumlah rel KA dinilai perlu keseriusan agar tak sebatas wacana saja.
BACA JUGA: Pepatah Manis, Bukti Nyata Pemerintah Hadir untuk Warga Ciamis!
“Mengaktifkan kembali jalur rel di Jawa Barat, bukan sekedar semangat, namun perlu tekad yang kuat dan anggaran yang cukup,” paparnya.