Bandung Jadi Kota Tertinggi Kasus DBD, Kemenkes Sebar 5,4 Juta Telur Wolbachia per Pekan

JABAR EKSPRES – Kota Bandung menjadi kota tertinggi di tanah air yang terkena kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).

Berdasarkan laporan yang diterima, tercatat kasus DBD di kota kembang mencapai angka 1301. Hal ini pun langsung mendapat perhatian serius dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Bahkan Kemenkes saat ini tengah mempersiapkan kebutuhan telur nyamuk Aedes Aegypti ber-Wolbachia untuk disebar di kota kembang.

Menurut Kemenkes, Kota Bandung membutuhkan 5,4 juta telur Wolbachia per pekan untuk menekan tingginya kasus DBD.

Nantinya kebutuhan telur nyamuk ber-Wolbachia itu akan dikirim dari insektarium Universitas Gadjah Mada atau Balai Besar Litbang Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga.

BACA JUGA: Mulai dari Rp400 Ribu! Cek Jadwal Kereta Priority Tanggal 31 Maret – 21 April 2024

Hal itu disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu saat dikonfirmasi Antara, Rabu (27/3).

“Tahun 2024 di pekan ke-10, kasus dengue terlaporkan sebanyak 27.852 kasus dan kematian sebanyak 250 kematian. Kota Bandung merupakan kota dengan kasus dengue tertinggi di Indonesia mencapai 1.301 kasus dan kematian yang cukup tinggi, tujuh kematian,” katanya, dikutip Jabar Ekspres, Kamis (28/3).

Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung sudah bertemu dengan pilot project teknologi Wolbachia pada Senin (18/3).

Pada pertemuan tersebut disampaikan bahwa kebutuhan telur nyamuk ber-Wolbachia berdasarkan luas lahan Kota Bandung 129 kilometer persegi diperkirakan mencapai 5,410.00 telur per pekan.

Maxi menyebut, dibutuhkan 30.782 titik penitipan ember yang menjadi sarang perkembangbiakan telur agar sebaran nyamuk Wolbachia berjalan efektif.

BACA JUGA: Maling Kotak Amal Masjid di Siang Bolong, Wajah Pelaku Terekam Jelas

Dalam pelaksanaannya, Kemenkes akan memanfaatkan citra satelit untuk memposisikan ember pada lokasi yang tepat dengan merekrut masyarakat setempat sebagai orang tua asuh pelaksanaan uji coba nyamuk ber-Wolbachia.

Hal itu sesuai panduan yang diterbitkan Peneliti Pusat Kedokteran Tropis UGM di mana metode pelepasan nyamuk ber-Wolbachia dilakukan menggunakan ember berisi air bersih yang tersimpan 250 hingga 300 telur nyamuk dengan angka penetasan telur sekitar 90 persen. Setiap ember diletakkan pada jarak 75 meter per segi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan