Jabarekspres.com, BOGOR – Keberadaan Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK) Negri di wilayah Kabupaten Bogor jumlahnya sangat terbatas.
Sampai tahun 2023 ini, jumlah SMK Negeri di Bumi Tegar Beriman hanya terdapat 11 sekolah saja. Angka itu tak sesuai dengan jumlah 40 kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor.
Sehingga pembangunan SMKN Negeri perlu dilakukan, mengingat setiap tahun jumlah lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) atau sederajat mencapai ratusan ribu siswa.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah siswa SMP negeri dan swasta tahun 2021 se-Kabupaten Bogor sebanyak 219.133.
Jika dispesifikan di wilayah Kecamatan Ciawi misalnya, hingga tahun 2023 ini belum terdapat SMK Negeri.
Pelaksana Kantor e-Koryandik Kecamatan Ciawi Masudi mengatakan, di wilayahnya lulusan SMP Negeri dan swasta lebih dari 2 ribu siswa setiap tahun.
“Kalau ada SMK bisa menjadi pilihan siswa lulusan SMP atau sederajat yang menginginkan keterampilan khusus di SMK,” katanya kepada media, Kamis (21/9/)
Pihaknya menyakini jika di Kecamatan Ciawi terdapat SMK maka akan sangat diminati siswa di tengah ketatnya persaingan siswa masuk ke SMA/SMK.
“Apalagi Ciawi adalah daerah penyangga. Selama ini saja banyak siswa SMA asal Kota Bogor. Kalau penyediaan lahan dan bangunannya bisa dari Pemkab Bogor maupun Pemprov Jabar atau Pemerintah Pusat,”imbuhnya.
Sementara itu, Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor, Ridwan Muhibi, menanggapi kondisi kekurangan jumlah SMK Negeri di Kabupaten Bogor ini.
Bahkan dirinya menampar keras peran Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan yang menjadi jembatan antara masyarakat dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
Kata Ridwan Muhibi, berdasarkan penerapan Undang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, menyebabkan beralihnya kewenangan pengelolaan SMA/SMK dari pemerintah kabupaten/kota kepada pemerintah provinsi.
“Ini kuncinya ada di KCD. Sampai sekarang belum pernah sinergi dan audiensi dengan Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor. Sebagai kepanjangtanganan provinsi seharusnya koordinasi dengan kita. Jangan belagu. Jangan datang ketika ada masalah,” tegasnya.