Kemenag Bantah Pembatalan Keberangkatan Calhaj Asal Tasikmalaya Karena Kenaikan Ongkos

Jabareskpres.com – Ratusan calon haji (Calhaj) asal Tasikmalaya batal berangkat ibadah haji. Pembatalan keberangkatan mereka pada 2023 ini diduga karena adanya kenaikan ongkos.

Namun alasan tersebut dibantah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat (Kemenag Jabar).

Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah (Kabid PHU) pada Kemenag Jabar Boy Hari Novian mengatakan jika batalnya keberangkatan Calhaj asal Tasikmalaya itu bukan karena adanya kenaikan biaya.

”Ini perlu diluruskan, memang ada yang membatalkan. Tapi bukan karena persoalan BIPIH atau biaya (haji 2023),” ujarnya, saat dikonfirmasi, Kamis (2/3).

Menurutnya, 554 Calhaj yang membatalkan keberangkatannya ke Tanah Suci itu adalah hasil rekap kumulatif sejak tahun 2015 hingga 2022.

”Jadi yang membatalkan (keberangkatan haji) itu selalu ada. Tidak semua yang berangkat tahun ini yang batal,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, para Calhaj yang baru mendaftar setahun atau dua tahun juga kadang ada yang membatalkan berangkat dengan berbagai alasan.

”Ada yang dibatalkan karena sakit, meninggal, kebutuhan ekonomi. Jadi banyak faktor (pembatalan tersebut),” ungkapnya.

Boy mengaku, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan Calhaj asal Jawa Barat yang memutuskan batal berangkat ibadah haji karena adanya kenaikan biaya.

”Saya mendatangi berbagai daerah (di Jabar) belum ada yang membatalkan. Bahkan mereka siap melunasi,” ketusnya.

”Kan mereka sudah 11 tahun menunggu, kalau menunda mungkin ada, tapi kita belum dapat datanya,” imbuh Boy.

Penyesuaian Harga

Sebelumnya, Pemerintah telah resmi menaikan tarif atau biaya haji tahun 2023 menjadi Rp 49.8 juta per jamaah.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar melalui Gubernur Ridwan Kamil menegaskan jika penyesuian tersebut telah berdasarkan hitungan dan kajian pemerintah

”Angka ongkos haji ini (Rp49,8 juta) kita yakini sudah dihitung agar terjangkau (oleh jamaah),” ucapnya.

Karena kenaikan tersebut sudah menjadi keputusan pemerintah, Ridwan Kamil pun meminta agar masyarakat, khususnya para Calhaj menghormati keputusan tersebut.

”Jadi kita hormati saja. Jika dalam perjalanannya ada komponen-komponen yang bisa lebih murah, mari kita revisi dalam perjalanannya,” ucap pria yang kerap disapa Emil itu di Gedung Sate, beberapa waktu lalu. (san)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan