Waspada! Sesar Lembang Aktif, Gempa Bumi Maha Dahsyat Mengancam KBB dan Sumedang

KORBAN GEMPA: Warga membawa beras di dekat rumah yang rusak akibat gempa bumi di Gasol, Cianjur, Selasa 29 November 2022. Sesar Lembang kini sedang aktif yang mengancam gempa bumi.
KORBAN GEMPA: Warga membawa beras di dekat rumah yang rusak akibat gempa bumi di Gasol, Cianjur, Selasa 29 November 2022. Sesar Lembang kini sedang aktif yang mengancam gempa bumi.
0 Komentar

BANDUNGWarga Kabupaten Bandung Barat atau KBB dan Semedang harus mewaspadai ancaman gempa bumi dengan madnitude 6,5 hingga 7 Skala Richter (SR). Ini akibar Sesar Lembang sedang aktif.

Gempa yang mengancam dua kabupaten di Jabar itu diperkirakan lebih besar dari gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Cianjur beberapa pekan lalu.

Peniliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Mudrik Rahmawan Daryono menyebut, sesar Lembang saat ini sedang aktif dan telah memasuki fase pelepasan energi.

Baca Juga:KEJUTAN JELANG AKHIR TAHUN! Ada Bagi-Bagi Saldo DANA Gratis Rp 1.000.000 Langsung Cair, Ayo Jangan Sampai TerlewatiUPDATE! Banyak Pemuda Dapat Saldo DANA Gratis Rp 800 Ribu, Simak Penjelasannya

Mudrik menjelaskan, gempa akibat sesar teresebut memiliki panjang sekitar 29 kilometer (Km) diprediksi akan terjadi dalam periode 100 tahun ke depan.

Selain itu, gempa tersebut juga diprediksi memliki kekuatan magnitude 6,5 – 7 SR alias lebih besar dari gempa yang terjadi di Cianjur. Gempa itu pula kata Mudrik, Kabupaten Bandung Raya dan Sumedang paling terancam dampaknya.

“Tapi guncangan itu tergantung dari tanah setempat. Jadi ada semacam amplifikasi, semacam guncangan yang lebih besar di tanah yang lebih lunak, jadi goncangan luar biasa itu akan dialami wilayah Bandung Raya bahkan hingga Sumedang,” ujar Mudrik kepada Jabar Ekspres, Rabu 30 November 2022.

Panjang Sesar Lembang Cukup Sifnifikan

Lebih jauh dia memaparkan, sesar Lembang itu juga memiliki panjang secara signifikan mulai dari Padalarang hingga Jatinangor. Sementara untuk retakannya sendiri, diprediksi akan terjadi hingga 25 meter kedalam.

“Secara prinsip yang  harus kita waspadai itu adalah retakan, saat gempa itu maka dia akan robek di jalur itu, itu sekitar 25 meter koridornya itu yang akan mengalami kerusakan luar biasa itu di jalur sepanjang sesar Lembang,” ungkapnya.

Maka dari itu, ia mengaku, pihaknya akan terus mendorong pemerintah setempat agar lebih memperhatikan terkait tata kelola bangunan. Selain itu, mitigasi terhadap ancaman sesar Lembang juga harus kembali dimasifkan.

“Pemerintah kota maupun pemda atau pusat itu semuanya sudah menerima hasil penelitian (dampak sesar Lembang), kemudian kita semua bergerak bersama-sama memitigasi dan mengurang dampaknya,” ucapnya.

Baca Juga:PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI TERINTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTERREFLEKSI HARI GURU NASIONAL             

Selain kepada pemerintah, Murdik juga mengimbau masyarakat untuk segera memikirkan dan mewaspadai sejak dini dengan membangun bangunan tahan gempa.

0 Komentar