Tuntunan Amalan yang Sebaiknya Dilakukan saat Bencana Gempa Bumi Terjadi

JABAREKSPRES.COM – Semua peristiwa yang terjadi di alam semesta merupakan kehendak dari Allah. Termasuk bencana yang menimpa umat manusia seperti gempa dahsyat yang terjadi di Cianjur senin (21/11) lalu. Karenanya ada beberapa amalan yang sesuai dengan tuntunan yang bisa dilakukan saat terjadi bencana gempa bumi.

Ketika bencana gempa bumi terjadi, banyak korban meninggal dunia, bangunan hancur berkeping-keping menjadi rata dengan tanah. Ribuan orang mengalami luka dan kehilangan keluarganya serta hartanya.

Banyak orang tua kehilangan anaknya, demikian juga anak yang seketika menjadi yatim piatu.

Bagi korbannya, kehidupan seketika berubah drastis, banyak yang tidak bisa menerima takdir tersebut dengan ikhlas, dan menyalahkan banyak pihak untuk mencari alasan.

Namun tidak sedikit yang akhirnya memilih untuk bermuhasabah dan mendekatkan diri kepada Allah. Merasa diingatkan sehingga menjadi bertaubat dan mengingat akhirat. Efek bagusnya, menjadi bersemangat untuk ibadah. Hal ini biasanya juga terjadi pada orang yang bukan korban bencana.

Saat terjadi bencana, ada tuntunan untuk melakukan beberapa amalan yang sebaiknya dilakukan, baik oleh korban bencana maupun bukan, seperti dilansir dari islam.or.id, diantaranya:

1. Taubat kepada Allah

Sesungguhnya peristiwa ini akan membuahkan bertambahnya iman seorang mukmin, memperkuat hubungannya dengan Allah.

Dia sadar bahwa musibah-musibah ini tidak lain dan tidak bukan adalah akibat dosa-dosa anak manusia berupa kesyirikan, kebid’ahan, dan kemaksiatan.

Tidaklah terjadi suatu malapetaka melainkan karena dosa, dan malapetaka itu tidak akan dicabut oleh Allah kecuali dengan taubat.

Imam Ibnu Qoyyim al-Jauziyyah berkata, “Kadang-kadang Allah mengizinkan bumi bernapas sehingga mengakibatkan gempa dan tsunami yang dahsyat, sehingga hal itu menjadikan ketakutan kepada Allah, kesedihan, taubat dan berserah diri kepada Allah”.

2. Banyak berdzikir, do’a, dan istighfar kepada Allah

Imam Syafi’i mengatakan, “Obat yang paling mujarab untuk mengobati bencana adalah memperbanyak tasbih”. Imam as-Suyuthi berkomentar, “Hal itu karena dzikir dapat mengangkat bencana dan adzab, sebagaimana firman Allah:

فَلَوْلَآ أَنَّهُۥ كَانَ مِنَ ٱلْمُسَبِّحِينَ ﴿١٤٣﴾ لَلَبِثَ فِى بَطْنِهِۦٓ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ ﴿١٤٤﴾

“Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit” (QS. ash-Shoffat [37]: 143–144).

Tinggalkan Balasan