Ratusan Orang di Tasikmalaya Keracunan Usai Santap Nasi Boks dari Acara Syukuran

TASIKMALAYA – Ratusan orang yang merupakan warga Kecamatan Sukaraja Kabupaten Tasikmalaya alami keracunan massal usai santap hidangan dari nasi boks yang mereka terima di acara syukuran.

Ratusan orang tersebut menunjukkan gejala yang nyaris sama yakni demam, mual, muntah dan sakit perut.

Nasi boks dan makanan ringan yang mereka santap didapat dari acara syukuran warga yang akan berangkat naik haji pada Sabtu, 28 Mei 2022.

Tak berapa lama setelah menyantap makanan tersebut, malam harinya warga mulai merasakan gejala keracunan dan mulai berdatangan ke puskesmar.

Kepala Puskesmas Sukaraja H Memed Supendi mengatakan, untuk perkembangan warga yang keracunan, pada siang hari bertambah dari 66 menjadi 75 orang.

Kemudian menjelang sore jumlahnya meningkat drastis mencapai 145 orang.

“Sementara yang dirawat di Puskesmas Sukaraja ada delapan orang. Mereka mengalami mual dan muntah dan mendapatkan perawatan,” katanya.

Warga yang keracunan mengalami gejala demam, sakit perut hingga diare yang tidak berhenti.

Sebanyak 120 orang berobat jalan di rumah masing-masing dengan mendapatkan pengawasan dan perawatan oleh timkes Puskesmas Sukaraja.

Kapolsek Sukaraja Iptu Puryono, saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut.

“Mereka ini usai hadiri acara tasyakur Naik haji masal hari Sabtu, 28 Mei 2022. Mereka mulai alami gejala keracunan malam minggunya sampai Senin ini terus terusan datang. Total tamu undangan ada 300 orang termasuk calon hajinya 88 orang,” ujarnya memberikan keterangan, pada Senin, 30 Mei 2022.

Ratusan warga Tasikmalaya yang keracunan, kini menjalani perawatan di Puskesmas Sukaraja.

Kemudian ada juga warga yang dirujuk ke Puskesmas Urug, RS TMC, RS Bunda Aisyah dan fasilitas kesehatan lainnya.

Untuk memastikan hal tersebut, Polsek Sukaraja sudah mengamankan sampel makanan dan akan dikirimkan ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Rencananya, sampel makanan yang dikonsumsi warga dalam acara syukuran akan dikirimkan ke laboratorium di Bandung. (fin/rit)

 

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan