Dampak Pandemi Covid-19, 2 Kecamatan di Sumedang Ini Alami Penurunan Minat KB

SUMEDANG – Pandemi Covid-19 tak hanya memberikan dampak bagi sektor perekonomian, kesehatan atau pendidikan.

Minat masyarakat dalam mengikuti program Keluarga Berencana (KB) di tengah pandemi Covid-19 juga cukup berdampak.

Kepala UPTD Dalduk Pamulihan dan Cimanggung Dinas Keluarga Berencana, Ningning Kustiningsih menyampaikan, minat masyarakat terhadap KB saat ini mengalami perubahan secara angka.

“Presentase KB di tengah pandemi Covid-19 terbilang mengalami penurunan,” kata Ningning kepada Jabar Ekspres di ruang kerjanya, Rabu (22/9).

Dia mengaku, penurunan tersebut memang diakibatkan oleh pandemi Covid-19 terutama di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

“Karena gak boleh berkerumun, akhirnya sesuai instruksi kita membatasi pelayanan KB,” pungkas Ningning.

Ningning menjelaskan, dalam satu hari pelayanan KB baik di Kecamatan Cimanggung atau Pamulihan dapat dilakukan sekiranya lebih dari 10 orang warga.

“Melayani pelayanan untuk saat ini tidak bisa banyak, hanya maksimal lima orang dalam satu hari,” imbuhnya.

Ningning menerangkan, untuk peminat KB di wilayah Kecamatan Pamulihan penurunannya menginjak angka 83.56 persen. Sementara untuk di daerah Cimanggung terdata sebanyak 85.6 persen.

Menurut Ningning presentase tersebut meski terbilang besar namun jika dibandingkan dengan sebelum masa pandemi Covid-19 dapat dikatakan terjadi penurunan peminat KB.

Sementara itu, Ningning mengatakan, rencana ke depannya di setiap desa akan dibentuk kelompok dan tempat untuk membina warga mengenai pentingnya KB.

“Karena untuk berkeluarga harus menyiapkan banyak hal. Kesehatan reproduksi, mental kemudian ketahanan keluarga juga perlu diperhatikan,” ucap Ningning.

“Menjelang 2022 itu bina keluarga dan bina remaja harus ada di semua desa. Nanti tahun 2022 kampung KB di setiap desa itu harus sudah ada,” tambahnya.

Dalam pemaparannya, Ningning menuturkan, sampai sekarang yang paling diminati warga dalam program KB adalah metode Implan.

Diketahui, KB Implan merupakan salah satu pilihan alat kontrasepsi yang digunakan untuk mencegah kehamilan.

“Untuk KB itu sebetulnya berangkat dari diri sendiri, kesiapannya bagaimana dan ada rencana ke depannya,” ujar Ningning.

“Kita hanya mensosialisasikan mengenai KB, alat reproduksi, kontrasepsi dan mengajak bagi anak muda pra nikah dan pasangan muda untuk memperhatikan hal-hal tersebut,” tutupnya. (mg5)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan