Harga Sayuran di Kota Cimahi Naik 100 Persen

CIMAHI – Harga sejumlah sayuran di Kota Cimahi mengalami kenaikan drastis. Bahkan ada yang mencapai 100 persen. Kenaikan tersebut dipicu lantaran kurangnya pasokan, sebagai dampak dari hujan yang terjadi beberapa waktu lalu.

Berdasarkan pantauan di Pasar Cimindi Jalan Mahar Martanegara, Minggu (14/3), harga sayuran yang mengalami kenaikan diantaranya, buncis dari asalnya Ro 8.000/kg menjadi Rp 12.000/kg, terung dari asalnya Rp 6.000/kg naik menjadi Rp 12.000/kg, pare dari Rp 8.000/kg naik menjadi Rp 14.000/kg.

“Sudah hampir satu mingguan harganya naik. Yang paling tinggi kenaikannya yakni terung, 100 persen kenaikannya, dari asalnya Rp 6.000/kg menjadi Rp 12.000/kg,” ungkap Hani (40) pedagang sayur di Pasar Cimindi.

Menurut Hani, kenaikan harga sejumlah komoditi sayuran ini dipicu oleh musim hujan yang sedang berlangsung saat ini. “Mungkin karena banyak yang gagal panen akibat hujan, jadi pasokan berkurang. Harga pun jadi naik,” katanya.

Dampak dari kenaikan harga ini, tambah Hani, ia tidak banyak menyetok sayuran yang akan dijualnya. “Saya stok seperlunya saja, takut ngga laku. Apalagi sekarang kan daya beli masyarakat lagi kurang, akibat pandemi Covid-19,” terangnya.

Sementara untuk jenis sayuran lainnya, menurut Hani, harganya relatif stabil. Seperti bawang merah masih bertahan di harga Rp 35 ribu/kg, bawang putih dan bawang bombay juga sama masih stabil di harga Rp 24 ribu/kg.

“Wortel juga bertahan di harga Rp 16 ribu/kg, kentang dieng stabil Rp 13 ribu/kg.

Tomat juga sama stabil Rp 8 ribu/kg. Untuk timun mengalami penurunan dari asalnya Rp 16 ribu/kg, jadi Rp 10 ribu/kg,” terangnya.

Disinggung soal harga cabai rawit merah, Hani mengatakan jika harga bumbu dapur yang memikili rasa pedas ini masih tinggi.

“Harganya masih tetap Rp 120.000/kg, belum ada penurunan. Ngga tau nantinya turun atau naik lagi. Apalagi mau menghadapi puasa,” sebutnya.

Diakui Hani, pasokan cabai rawit merah di pasar induk masih agak sulit. “Saya biasa beli di pasar Induk Caringin. Memang agak sulit. Makanya hanya bisa nyetok 5 kilo, dari biasa 8 kilo,” katanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan