Mentan Yasin Limpo : Milenial Smartfarming Upaya Regenerasi Petani

KAB.BANDUNG – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menghadiri Program Milenial Smartfarming kerjasama PT BNI dengan Kementerian Pertanian. Menurutnya, Generasi milenial diharapkan mampu mewujudkan smartfarming dalam upaya mewujudkan regenerasi petani.

“Negara ini membutuhan kebersamaan dari berbagai pihak sebagai bentuk sinergi, termasuk di bidang pertanian. Generasi milenial diharapkan mampu mewujudkan smartfarming dalam upaya mewujudkan regenerasi petani”, ungkap Mentan Syahrul Yasin Limpo saat menghadiri Program Milenial Smartfarming yang dilaksanakan tepatnya di Desa Narawita Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (10/3).

Dirinya pun memberikan apresiasi kepada semua pihak yang menunjukkan kepedulian dan perhatian yang tinggi kepada para petani dan upaya yang dilakukan dalam rangka regenerasi petani.

“Siapa lagi yang akan membantu negara ini kalau bukan kita-kita semua. Saat ini yang penting dan mendesak adalah kebersamaan,” kata Mentan.

Menurutnya, momen hari ini merupakan wujud komitmen bersama antara pemerintah, BUMN, swasta dalam membangun ekosistem smartfarming.

“Sinergi ini adalah bentuk nyata merealisasikan arahan dan visi Presiden untuk mengakselerasi upaya peningkatan kualitas SDM pertanian berbasis teknologi.

Selain menghadiri penandatanganan kerja sama, Mentan SYL, bersama Kepala Biro Perekonomian Pemprov Jawa Barat, Beni Ahmad Bachtiar, Komandan Korem (Danrem) 062/Tarumanagara, Muchidin, Direktur Kelembagaan BNI, Sis Apik Wijayanto, melakukan panen jagung pengembangan kawasan jagung berbasis korporasi bersama petani milenial.

Direktur Kelembagaan BNI, Sis Apik Wijayanto mengatakan bahwa membangun pertanian membutuhkan effort yang luar biasa. Menurutnya, program intensifikasi dan ekstenfikasi perlu didukung dengan pola pembangunan yang sesuai dengan era sekarang, yaitu smartfarming.

“Disruption bukan hanya di teknologi tapi juga pada cara-cara lama. Cara lama mengelola pertanian mungkin bisa dikembangkan dengan smartfarming ini. Membaca cuaca, kapan pemupukan, bisa dideteksi dengan teknologi,” ujarnya.

Sementara itu, Andi perwakilan petani milenial penerima KUR yang menggunakan aplikasi agree dan alat sensor ritx mengatakan bahwa ia sangat terbantu sebagai petani jagung.

“Aplikasi ini mempermudah memantau lahan dimana dan kapanpun. Mulai dari kondisi lahan. Alat sensor dapat mengendalaikan lahan jagung mulai penyiapan lahan pemupukan dan lain sebagainya yang sudah diinstall di hand phone,” ujarnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan