Semakin ke sini perusahaan yang berafiliasi dengan konsorsium memang makin sedikit. Pada musim ini, dari 14 sponsor yang mendukung Persib (Indofood, DATSUN, Permata Bank, IM3 Ooredoo, Kopi ABC, FWD, Sportama, Go-Jek, Corsa, Achilles, Indaco, Panther, ISMC dan 964 FM), ada delapan yang berafiliasi dengan konsorsium. Selain Indofood, Panther, FWD, Corsa, dan Achilles, nama baru muncul adalah Go-Jek. Seperti sejak 2015, Go-Jek mendapatkan investasi besar dari Northstar mencapai Rp 7,2 triliun.
Sama seperti musim-musim sebelumnya, kehadiran perusahaan milik pribadi ini memudahkan Persib mendatangkan pemain bintang. Sebuah pola bisnis baru muncul: gaji para pemain biasanya ditanggung oleh sponsor. Sistem ini diujicobakan oleh Glenn saat mendatangkan Sergio van Dijk.
Glenn dan Sepakbola Nasional
Setelah sukses memutar uang di Persib, mulai 2016, Glenn Sugita aktif mengurusi sepakbola nasional. Ia didapuk sebagai Komisaris Utama PT Gelora Trisula Semesta (GTS), perusahaan terpisah yang didirikan PT Liga Indonesia untuk menggelar kompetisi Indonesia Super Championship (ISC) tahun 2016.
Dan di mana ada Glenn, maka di situ pasti ada perusahaanya yang ikut ambil bagian. Pada gelaran TSC, Bank BTPN ikut mensponsori TSC.
Saat TSC sudah bubar dan liga kembali bergulir, PSSI membentuk lembaga anyar yakni PT Liga Indonesia Baru (PT LIB). Dan lagi-lagi, Glenn Sugita masuk ke dalam kepengurusan. Jabatannya sebagai Komisaris Utama. Masuknya Go-Jek menjadi sponsor utama Liga 1 tak lepas dari peran Glenn yang juga pemilik Go-Jek.
Begitupun soal hak siar televisi. Penyelenggaraan Liga 1 dan Liga 2 pada musim ini akan diserahkan kepada TV One. Terlepas dari hubungan erat antara PSSI dan keluarga Bakrie selama dua dasawarsa terakhir, nyatanya Glenn memang pernah dekat dengan Bakrie. Pada 2008 lalu, Northstar sempat mengakuisisi 35 persen saham milik Bakrie Group di PT Bumi Resources Tbk.
Faktor ini ditambahi keakraban Glenn dengan Erick Thohir di jajaran petinggi Persib. Erick saat ini menjabat Wakil Komisaris PT PBB. Erick sangat dekat dengan Bakrie. Bersama Anindya Bakrie, Erick mendirikan TV One pada 2008. Sejak 2014, ia naik jadi Komisaris Viva Group (pada 24 Januari 2017 ia memutuskan mundur). Dari jejaring inilah, TV One mendapatkan hak siar.