Mengemas Pembangunan Cimahi Sepanjang 2016

bandungekspres.co.id, CIMAHI – Kota Cimahi memiliki banyak keterbatasan. Pertama, minimnya sumber daya alam (SDA), lalu pemukiman yang padat dan sudah terbangun sebelum berlakunya otonomi. Selain itu, wilayah Cimahi sepertiganya merupakan wilayah instansi vertikal.

Semakin sempit lagi, dengan besarnya wilayahnya Cimahi yang masuk kawasan Bandung Utara (KBU). Dan terakhir, lengkap sudah dengan dibelahnya wilayah Cimahi dengan akses tol dan kereta api.

Namun demikian, semua itu bukanlah alasan untuk lantas berpangku tangan. Pemkot Cimahi terus berikhtiar melaksanakan pembangunan. Mengakhiri tahun 2016 ini, Kota Cimahi telah melalui fase-fase pembangunan yang telah dilaksanakan, mudah-mudahan dapat dirasakan secara langsung maupun tidak langsung oleh masyarakat.

Pelaksana Tugas Wali Kota Cimahi Sudiarto mengatakan, Pemerintah Kota Cimahi telah menuntaskan sejumlah program pembangunan secara maksimal. Terutama, program pembangunan yang menyangkut kebutuhan dasar masyarakat.

”Pembangunan Kota Cimahi pada tahun 2016 ini, cukup banyak program yang realisasinya dirasakan langsung masyarakat. Adanya sistem informasi manajemen perencanaan daerah (Simrenda) telah membuka informasi kepada khalayak tentang perkembangan pembangunan Kota,” terangnya.

Menurutnya, jika melihat proses penyusunan perencanaan pembangunan berdasarkan UU nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, ada salah satu proses pembangunan yang dinamakan Bottom-Up dan Top-Down.

Model inilah perencanaan pembangunan yang aliran prosesnya dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas dalam hirarki pemerintahan. Perencanaan pembangunan yang diusulkan oleh masyarakat inilah yang bisa dipantau perkembangannya.

Progam yang mudah diakses di www.simrenda.cimahikota.go.id ini menjadi dasar untuk transparansi dan akuntabilitas perencanaan, peningkatan partisipatif masyarakat dalam perencanaan, optimalisasi SDM perencanaan, jadwal perencanaan yang padat, perencanaan tepat waktu dan peningkatan kualitas perencanaan.

”Hasilnya cukup terbukti, sepanjang 2016 ini, telah terlaksana kegiatan perbaikan gorong-gorong dan jalan setapak PLC yang tersebar di 312 RW dengan melibatkan masyarakat setempat,” katanya.

Disebutkan Sudiarto, melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) telah membangun penerangan jalan umum (PJU) yang tersebar di 15 kelurahan secara bertahap. Kini bisa dilihat, sejumlah titik pada gang kecil yang sebelumnya gelap gulita bisa terang dimalam hari, dengan nama program Cimahi Baranang.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan