Petani Kopi Minta Harga yang Adil

 bandungekspres.co.id, LEMBANG – Gabungan Petani Kopi Hutan Indonesia (Gapekhi) Jawa Barat menilai, para petani kopi di Jawa Barat masih banyak yang belum merasakan kesejahteraan dari hasil menjual kopi yang harganya belum adil dan tidak layak. Pasalnya, saat ini di tingkat petani, buah kopi hanya dihargai Rp 5.000 per kilogram. Sementara di pasar dunia, harga kopi dalam kemasan dengan kualitas tersebut sudah mencapai Rp 500 ribu per kilogram.

”Jelas harganya cukup jauh dan membuat petani kopi kita ini sulit untuk hidup sejahtera, sementara biaya kebutuhan hidup jauh lebih mahal,” tegas Ketua Gapekhi Jabar, Thio Setiowekti di sela sosialisasi alat pengolahan kopi di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, kemarin (22/5).

Padahal, menurut dia, kualitas kopi di Jawa Barat  dengan jenis arabica ini sudah diakui dunia. Ini terbukti dengan tingginya ekspor kopi ke Brazil, Amerika Serikat, dan Vietnam. Tak hanya itu, Jawa Barat sebagai salah satu sentra kopi di Indonesia menjadi potensi yang menjanjikan setidaknya selama delapan tahun ke depan. Sebab sentra kopi lainnya seperti di Medan, Sumatra Utara saat ini terancam dampak erupsi Gunung Sinabung. ”Di Jawa Barat itu potensinya besar, makanya kita juga menyayangkan para petani kita tidak mendapatkan harga yang ideal,” sesalnya.

‪Dengan kondisi itu, lanjut proteksi harga kopi mutlak harus dilakukan. Selain dengan memperbaiki sarana pengolahan kopi, pelatihan pemasaran juga harus terus diberikan kepada para petani kopi. Dalam kesempatan itu juga, lanjut dia, pihaknya memperkenalkan mesin pemipil kopi ”Hatena” untuk mengolah buah kopi menjadi biji kopi berkualitas tinggi.

Mesin tersebut juga dibuat untuk mengatasi keterbatasan mesin pemipil kopi di pasaran. ”Mesin ini masih prototipe dan baru digunakan oleh petani yang tergabung Gapekhi. Mesin ini menghasilkan biji kopi yang lebih halus,” katanya.

‪Dia menuturkan, mesin pemipil kopi buatan Gapekhi memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan mesin sejenis di pasaran. Di antaranya, proses pengupasan dan pemipilan dalam satu mesin, bisa digunakan untuk kopi basah ataupun kering, serta biji kopi yang dihasilkan lebih natural dengan rendemen mencapai 95 persen.

Tinggalkan Balasan