Sejarah Kebudayaan Jawa Barat jadi Buku Referensi

bandungekspres.co.id – Dinas Pendidikan Kota Bandung mengapresiasi adanya buku Sejarah Kebudayaan Jawa Barat karya Nina Lubis. Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Elih Suadiapermana, akan mempertimbangkan bagian mana saja yang bisa diterapkan di SMA.

”Nanti kita akan baca dulu buku tersebut, kalau cocok akan kami terapkan di SMA/SMK Kota Bandung,” katanya kepada Bandung Ekspres di kantornya kemarin (15/3).

Dirinya mengakui penggunaan Bahasa Sunda sudah tergerus, sehingga tidak banyak siswa yang paham dengan Bahasa Sunda. Apalagi Bahasa Sunda memiliki tata cara penggunaan bahasa yang berbeda dengan Bahasa Indonesia. Di tambah dengan para orangtua di rumah yang jarang menerapkan basa indung.

Idealnya, penggunaan Bahasa Sunda tidak hanya diajarkan di sekolah saja. Melainkan di rumah dan tempat bermain anak-anak. Anak-anak berada di sekolah lebih sedikit berada di bandingkan berada di rumah. ”Peluang yang lebih banyak anak menerapannya ya di rumah,” katanya.

Dengan adanya Rebo Nyunda merupakan salah satu cara agar anak-anak bisa menerapkan kembali Bahasa Sunda. Dinas Pendidikan memiliki peranan untuk melestarikan Bahasa Sunda di sekolah. Walaupun waktu pelajaran cukup relatif singkat.

Minimalnya, anak-anak mau belajar dan mengenal Bahasa Sunda. Lebih luasnya memahami kebudayaan terutama di tatar Sunda. Dirinya akan terus mendorong lembaga pendidikan untuk tetap melestarikan Bahasa Sunda.

”Usaha kami tidak bisa sekaligus, secara perlahan kami akan memperkenalkannya,” ujarnya.

Sebelumnya, guru besar Sejarah Universitas Padjajaran (Unpad) Nina Lubis mengatakan, penggunaan Bahasa Sunda di sekolah belum efektif dan itu membuatnya sangat khawatir.

”Anak-anak di sekolah hanya belajar menghafal saja. Bahasa Sunda itu lebih dari menghafal,” katanya.

Pasalnya Bahasa Sunda di sekolah seakan menjadi daya paksa. Anak-anak hanya belajar menghafal saja. Padahal lebih dari itu, Bahasa Sunda perlu ada implementasi. (nit/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan