Ekonomi Kebal Teror

[tie_list type=”minus”]Minta Pangkas Suku Bunga[/tie_list]

bandungekspres.co.id– Teror bom yang terjadi di kawasan Sarinah pekan lalu memang menimbulkan guncangan sesaat pada pasar finansial di Indonesia. Namun, hal itu nyatanya tak menyurutkan iklim ekonomi di dalam negeri untuk terus bergeliat.

Saat menghadiri acara bertajuk “Mendorong Pertumbuhan dan Meningkatkan Daya Saing dalam Era Masyarakat Ekonomi ASEAN” akhir pekan lalu, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan apresiasinya terhadap keberanian masyarakat dalam menghadapi teror dan optimisme masyarakat pasca insiden itu terjadi.

”Coba lihat di tempat lain ada bom orang berlarian, justru kemarin pas ada bom di Jakarta orang tidak takut. Malah nonton,” ujarnya disambut gelak tawa hadirin kala itu.

Namun, baginya hal itu malah mencerminkan keberanian masyarakat yang kebal akan teror. Respon dan penanganan yang cepat dari pihak berwajib juga menjadi perhatian tersendiri baginya. Meski, lanjutnya, ada korban dari teror bom tersebut, tetapi seluruh pihak dianggap telah mengerahkan berbagai upaya menangani insiden tersebut.

”Kita bersyukur negeri ini berbeda dengan negara lain. Keamanan dapat dibandingkan dengan negara lain, apabila ada bom berhari-hari dirundung bermasalah, ini kita hanya tiga jam selesai, meski ada korban juga,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Wapres juga terus mengimbau adanya sinergi yang baik antara pemerintah, otoritas, dan seluruh pelaku usaha agar dapat membantu menggairahkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Dia berujar bahwa dalam kondisi ekonomi yang sedang bertumbuh seperti saat ini, pemerintah membuka peluang selebar-lebarnya bagi pada pelaku usaha untuk bekerjasama dengan pemerintah. Bahkan, dalam kondisi terpuruk sekali pun para pelaku harus dapat melihat peluang usaha.

”Marilah kita bekerja bersama-sama, suatu kerja sama antara Pemerintah dan dunia bisnis dapat tumbuh bersama. Sekarang masanya adalah bagaimana bekerja bersama untuk membangun bangsa,” tuturnya.

Pria keturunan Bugis itu juga mencontohkan pada kondisi jalan macet yang penuh sesak akan kendaraan. Kemacetan, lanjutnya, semestinya malah membuat berbagai pihak putar otak untuk mencari solusi terbaik.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan