Warning Manipulasi Nilai Rapor

[tie_list type=”minus”]Hari Ini Mulai Pengisian PDSS SNM PTN 2016[/tie_list]

bandungekspres.co.id– Pengisian nilai rapor di pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS) seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNM PTN) 2016 dimulai hari ini (18/1). Panitia berharap sekolah jujur dalam memasukkan nilai rapor. Mereka memberikan peringatan supaya sekolah tidak mengubah nilai rapor untuk memanipulasi data siswa.

Ketua Umum SNM PTN 2016 Rochmat Wahab menjelaskan, panitia tetap menggunakan acuan nilai rapor untuk penentu kelulusan SNM PTN. Nilai rapor itu diisi oleh masing-masing kepala sekolah ke pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS) SNM PTN. Proses pengisian PDSS ini berlangsung mulai besok (18/1) sampai 20 Februari nanti.

Setiap semester nilai rapor siswa yang ada di PDSS itu akan diperbaharui dengan hasil rapor terkini. ’’Kepala sekolah tidak perlu mengubah-ubah nilai rapor siswa. Nanti pasti ketahuan kelau niatnya jelek,’’ kata rektor Universitas Negeri Yogyakarta itu kemarin (17/1).

Dia menegaskan bahwa sanksi blacklist tetap diterapkan bagi sekolah yang terbukti memanipulasi data nilai rapor siswanya. Tujuan dari manipulasi itu adalah, supaya anak didiknya memiliki peluang lebih besar untuk tembus SNM PTN 2016. Rochmat berharap sekolah mengedepankan kejujuran dan sportivitas dalam seleksi tanpa melalui tes tulis itu.

Guru besar bidang pendidikan siswa berbakat itu menjelaskan seluruh sekolah berhak mendaftarkan siswanya sebanyak-banyaknya di PDSS SNM PTN 2016. Namun di internal panitia, dilakukan pembatasan untuk pemeringkatan akhir. Bagi sekolah akreditasi A kuota peserta seleksinya 75 persen dari total jumlah siswa angkatan terakhir. Kemudian untuk sekolah akreditasi B hanya 50 persen dan di sekolah akreditas C dibatasi 20 persen saja.

Terkait dengan nilai ujian nasional (unas), Rochmat mengatakan panitia SNM PTN tetap menggunakannya. ’’Khususnya untuk indeks integritas unas,’’ katanya. Dia menjelaskan indeks integritas unas setiap sekolah berbeda-beda. Jadi skor indeks integritas itu digunakan untuk mengklarifikasi nilai rapor siswa.

’’Apakah nilai 9 di rapor itu benar-benar 9, atau ternyata nilai itu karena gurunya royal,’’ tutur dia. Rochmat mengatakan nilai rapor 9 di sekolah dengan integritas unas tinggi, maka bisa disimpulkan nilai itu valid. Sebaliknya nilai rapor 9 di sekolah dengan indeks integritas unas rendah, maka nilai 9 itu akan diturunkan menjadi 6 atau 5.

Tinggalkan Balasan