Wajib Baca Sebelum Bermain

Seiring perkembangan jaman, banyak komunitas terbentuk dari kurangnya perhatian pemerintah. Salah satunya Komunitas Jendela Bandung, yang hadir setelah Komunitas Jendela Yogyakarta dan Jakarta terbentuk. Komunitas Jendela hadir untuk membantu mewujudkan rasa penasaran anak-anak yang berkisar antara kelas 2 SD hingga 2 SMP.

Komunitas Jendela Bandung
WUJUDKAN MIMPI: Komunitas Jendela memiliki ritual khusus bagi anak-anak yang mengikuti kegiatan tersebut. 15 menit sebelum bermain, mereka wajib membaca dahulu.

Koordinator Jendela Bandung Nisa Tri Agustina Rosadi mengungkapkan, bersama rekannya di komunitas tersebut, dirinya berusaha membantu anak-anak di sekitar Bojongsoang demi menjawab rasa penasaran mereka. ”Kegiatan kami sebenarnya lebih ke edukasi, tapi juga bermain. Komunitas Jendela di Bandung punya ritual khusus setiap memulai kegiatan. Setelah berdoa bersama, kita minta anak-anak meluangkan waktu 15 menit ke anak-anak untuk membaca buku. Bacaannya macam-macam, ada sejarah atau ilmu sains. Pokoknya yang menarik buat mereka,” ungkap Nisa di sela-sela kegiatan membuat video bersama.

Warga sekitar kadang masih meragukan Komunitas Jendela, karena beberapa kasus penculikan yang sedang marak terjadi. Namun, Nisa, Yuda, dan rekan-rekannya tidak putus asa untuk mensosialisasikan kegiatan positif tersebut. Setiap sekali seminggu, mereka mulai meluangkan waktu bersama anak-anak berkumpul di Bale RW, Jalan Cikutra Barat No. 131.

Salah satu pengajar, Rizky Ahmad Yudanegara menjelaskan, Komunitas Jendela Bandung baru berdiri selama dua tahun. Beberapa kegiatan telah mereka laksanakan, seperti mengundang dokter gigi ataupun menampilkan panggung drama.

”Yang susah bikin anak-anaknya ngikutin kegiatan yang udah kita rencanain. Ada aja yang mau bikin kelompok sendiri, males ikutan, atau moody gitu. Kami sebagai kakak harus sabar, ikutin maunya dulu buat masuk ke diri dia, abis itu kalo udah akrab biasanya kita lebih mudah ngaturnya,” tukas Yuda.

Bukan hal mudah untuk mempertahankan komitmen menjadi pengajar. Perlu dedikasi tinggi dalam berjuang dengan sabar menebarkan ilmu dan keceriaan.

Komunitas Jendela masih sangat terbuka menerima bantuan dalam berbagai bentuk. Bagi Yuda, rasa ingin tahu anak-anak di sekitar Kelurahan Sadang Serang masih sangat tinggi. Walaupun tinggal di perkotaan, namun kampung mereka belum mendapat informasi yang melimpah. ”Minimal setiap minggunya 15 anak hadir untuk berpartisipasi. Mereka datang dengan semangat positif, selain ingin bermain juga belajar bersama dengan anak sekampung. Mereka datang dengan pikiran yang masih segar. Maka kami hadir untuk bersama-sama berbagi cerita tentang profesi atau lewat permainan,” tutup Yuda yang akan pindah ke Lampung. (mgm-anne/vil)

Tinggalkan Balasan