Bentuk Tim untuk Kepulangan Dania

CIDADAP— Musibah tewas mahasiswi Universitas Pasundan (Unpas) yang mendaki di Gunung Semeru, Jawa Timur dibenarkan pihak universitas. Dania Agustina Rahman merupakan Maahsiswi Unpas Fakultas Teknisk Jurusan Teknik Industri angkatan 2014.

”Dania angkatan 2014, mau masuk semester tiga,” kata Rektor Unpas Eddy Jusuf saat ditemui wartawan di Gedung Rektorat Kampus Unpas Jalan Setiabudhi, Kota Bandung, kemarin (13/8).

Eddy mengatakan, pihak Unpas sudah mendapatkan kabar terkait mahasiswinya yang menjadi korban meninggal saat mendaki. Kabar tersebut diterima melalui mantan pengurus UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) pecinta alam Unpas Mapak Alam, kemarin dini hari. ”Kemudian saya minta untuk ditelusuri dan subuh tadi dikonfirmasi ternyata benar,” paparnya.

Eddy mengatakan, bukan hanya Dania saja mahasiswa Unpas yang mendaki ke Gunung Semeru. Ada tiga mahasiswa dari jurusan Teknik Industri Unpas yang melakukan pendakian. Mereka di antaranya, Widji (2014), Akbar (2014) dan Rosihan (2013). Eddy menjelaskan, pendakian yang dilakukan mahasiswanya itu bukanlah kegiatan resmi dari Unpas.

”Kampus sedang libur dan baru masuk 16 September. Mereka sedang berlibur, jadi sama sekali bukan kegiatan dari Unpas,” ungkapnya.

Eddy mengatakan, pihak kampus pun tidak tahu mengenai keberangkatan Dania dan ketiga rekannya untuk mendaki ke Semeru. ”Malah, orangtua pun juga tidak tahu,” ungkapnya lagi.

Menurut Eddy, Dania bukan salah satu dari anggota pecinta alam Unpas, Mapag Alam. Namun, berdasarkan informasi yang diterimanya, Dania memang memiliki hobi mendaki.

”Saya dengar dari keluarganya kalau dia hobi mendaki. Sudah beberapa Gunung dia daki,” jelas dia.

Setelah musibah ini terjadi, pihaknya sendiri berencana untuk membentuk tim kecil yang akan diberangkatkan ke Lumajang, Jawa Timur. Berdasarkan informasi yang diterimanya, jenazah Dania sendiri saat ini sedang berada di Rumah Sakit Lumajang.

”Takutnya nanti kita kesana sudah diberangkatkan dari sana,” terang dia.

Pengiriman tim kecil itu pun akan dikirim juga untuk membantu tiga pendaki lainnya yang juga Mahasiswa Teknik Industri Unpas yang saat ini berada di Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

”Kita memantau tiga orang ini juga, dikhawatirkan mungkin saja tas mereka tertinggal diatas ranselnya karena panik dan gak punya biaya untuk pulang,” papar dia.

Tinggalkan Balasan