Bentuk Tim untuk Kepulangan Dania

Sementara itu, salah satu teman sejurusan Dania, Resky Rahadiansyah, 22, sangat terpukul begitu mendengar musibah yang terjadi pada kawannya. ”Impian dia ke Semeru. Dia ingin banget ke sana,” ujar dia.

Dirinya mengatakan, setelah mendengar kabar tersebut, dirinya bersama teman teman segera melakukan doa bersama. Dirinya berharap keluarga Dania bisa menerima dengan ikhlas atas kepergian anaknya.

Reksy mengatakan, sejumah rekan-rekan Dania di kampus pun sudah merencanakan untuk datang langsung ke rumah duka Dania di Sukabumi. ”Kami sudah ngobrol dengan pengurus kampus, besok pagi berangkat bareng prodi dan dekanat,” terang dia.

Untuk diketahui, nasib nahas menimpa gadis cantik warga Komplek Perbata, RT/RW 04, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, Dania Agustina Rahman saat mendaki Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur, Rabu (13/8). Rencananya Dania ingin merayakan ulang tahunnya sekaligus perayaan Hari kemerdekaan di puncak gunung. Namun semua keinginanya sirna setelah tewas tertimpa batu besar.

”Setahu saya, anak saya itu ada di Bandung sedang kuliah tapi tiba-tiba sekitar pukul 19.00 ada telepon dari anggota polisi Lumajang, Dia (polisi) mengabarkan bahwa anak saya meninggal dunia saat mendaki gunung Semeru,” ujar Ibu kandung Dania, Neneng Suningsih sambil bercucuran air mata.

Neneng mengaku, tak percaya dengan kejadian tersebut. Sebab, selama ini dirinya tidak mengetahui bahwa Dania mempunyai hobi mendaki gunung. Selain itu, Dania tidak pernah memberi kabar akan pergi sejauh itu.

”Saya terakhir komunikasi melalui Blackberry Massanger saat menjelang Dania beranjak usia 19 tahun yaitu 7 Agustus lalu, sesudah itu saya tak mendapat kabar lagi,” ungkapnya.

Neneng tak merasakan adanya firasat akan terjadi kematian kepada anaknya. Sebab dirinya tidak pernah mengizinkan anak ke tiga dari tujuh bersaudara itu untuk pergi jauh sampai ke luar Jawa Barat. Kalau pun dia pergi pasti memberikan kabar. ”Saya menyesal tidak tahu kepergiannya untuk mendaki. Kalau tahu seperti itu saya akan cegah dan susul dia untuk pulang,” ujarnya.

Sebelumnya diketahui, dia berpesan kepada teman-temannya agar tidak menyampaikannya ini kepada ibundanya. ”Anak saya menyembunyikan keberadaannya dari saya, mungkin takut tidak diizinkan karena Dania mempunyai penyakit bronitis,” pungkasnya. (fie/rie)

Tinggalkan Balasan