Sepucuk Surat Selamatkan MJ

Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah mengungkapkan, kalau dalam pertemuan tersebut presiden tidak seketika menerima dorongan dari dirinya dan rekan-rekannya yang lain untuk melakukan penundaan hukuman mati. Jokowi memilih lebih banyak diam dan mendengarkan.

Dalam satu kesempatan, ungkap dia, Jokowi bahkan sempat menyinggung potensi kasus semacam yang dihadapi Mary Jane bisa dijadikan dalih bagi yang lain. Para gembong narkoba ketika tertangkap bisa saja beralasan kalau mereka juga adalah korban seperti Mary Jane.

’’Tapi, saya tidak menyerah,’’ kata Anis. Kepada presiden, dia sempat menyatakan, kalau bagaimana jika mereka memang benar merupakan korban trafficking atau kasus-kasus sejenis lainnya. ’’Bagaimana pula jika itu merupakan warga negara kita?’’ kata Anis, mengulang apa yang disampaikannya ke presiden.

Masih kepada Jokowi, dia kemudian membeberkan tentang pengalamannya selama mendampingi buruh-buruh migran dari Indonesia yang terjerat kasus hukum di luar negeri. Menurut dia, banyak di antara mereka yang mengalami masalah sejenis seperti yang dihadapi Mary Jane. ’’Saya sampai menangis menceritakan betapa sulitnya menyelamatkan nyawa teman-teman buruh yang sesungguhnya justru merupakan korban itu,’’ ujarnya.

Namun, hingga pertemuan itu berakhir, Anis dan rekan-rekannya masih belum bisa menangkap apa sikap terakhir Jokowi ketika itu. Tidak ada kesimpulan apapun dari hasil pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam tersebut. ’’Karenanya, putusan ini patut diapresiasi,’’ kata perempuan yang kerap tampil dengan potongan rambut pendek itu. (aph/idr/dyn/tam)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan