JABAR EKSPRES – Menyikapi peningkatan intensitas hujan yang diprediksi akan melanda sebagian besar wilayah Indonesia dalam beberapa pekan ke depan, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengambil langkah proaktif dengan menyelenggarakan Apel Kesiapsiagaan Bencana secara serentak di seluruh unit kerjanya, baik pusat maupun daerah.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Selasa (4/11/2025) ini merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam mengantisipasi dan memitigasi potensi bencana hidrometeorologi selama musim hujan 2025 hingga 2026.
Apel digelar secara hibrid, luring dan daring, dengan terhubung langsung melalui platform Zoom dari pusat ke seluruh Balai di bawah Kementerian PU di penjuru tanah air. Apel siaga ini dipimpin langsung oleh Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, dan dihadiri oleh sejumlah pimpinan instansi terkait, termasuk Kepala BMKG, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, para Direktur Jenderal, serta Kepala Balai. Di tingkat lokal, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy turut serta secara virtual dengan mengerahkan seluruh jajaran, baik pejabat struktural maupun fungsional.
Baca Juga:Dari CJIBF, 34 Investor Siap Investasi Senilai Total Rp5 Triliun di Jawa TengahKonsisten Akselerasi UMKM Naik Kelas Dorong Segmen SME BSI Naik 12,20 Persen
Dalam sambutannya yang disiarkan secara langsung, Dody menekankan pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan menyeluruh.
Ia mengungkapkan bahwa potensi hujan telah mulai meluas dari wilayah Barat menuju Timur Indonesia dan intensitasnya diperkirakan akan terus meningkat.
“Terdapat tiga pilar kesiapsiagaan nasional yang harus menjadi perhatian kita semua,” tegasnya.
Pilar pertama yang ditekankan adalah Kesiapsiagaan Infrastruktur dan Keselamatan Publik.
Dody meminta agar seluruh infrastruktur krusial seperti sungai, drainase, tanggul, waduk, jembatan, dan jalan nasional dipastikan dalam kondisi aman dan prima. Pemeriksaan dan pemeliharaan rutin harus diintensifkan untuk mencegah terjadinya kerusakan yang dapat memperparah dampak bencana.
Pilar kedua adalah Komando Terpadu dan Teknologi Respons Cepat. Pada poin ini, Dody menyerukan penguatan kolaborasi lintas lembaga.
Sinergi yang solid antara Kementerian PU dengan BNPB, BPBD, BMKG, Kementerian Perhubungan, Polri, TNI, dan Pemerintah Daerah, termasuk peran serta masyarakat sebagai garda terdepan, dinilai sangat krusial.
“Gunakan pemetaan risiko berbasis teknologi dan pelaporan real-time dari lapangan agar setiap informasi berubah menjadi keputusan yang cepat dan tepat,” pesannya.
