JABAR EKSPRES – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mewujudkan komitmen nyata dalam mendorong peran UMKM sebagai tulang punggung ekonomi nasional.
Salah satunya melalui konsistensi aksesibilitas terhadap segmen SME (Small Medium Enterprise). Segmen ini merupakan middle segmen yang menjadi jembatan dari segmen mikro menuju segmen bisnis korporasi.
BSI menegaskan peran sebagai bank syariah terbesar untuk berkontribusi aktif dalam pengembangan UMKM naik kelas hingga mapan.
Baca Juga:Santos Punya Mimpi Besar Bersama Neymar, Tapi Kantong Klub Tak Bisa DipaksakanSaddil Ramdani Siap Buktikan Diri di Malaysia, Persib Incar Tiket Fase Gugur AFC Champions League Two
Mulai dari pendampingan, pelatihan kapabilitas dan kapasitas, penyediaan akses digital untuk pengembangan usaha dan juga memfasilitasi business matching sehingga bisa menembus pasar internasional.
Direktur Retail Banking BSI, Kemas Erwan Husainy mengatakan bahwa pertumbuhan bisnis BSI yang melesat juga didorong adanya peran besar dari segmen SME yang menjadi grassroot pertumbuhan ekonomi nasional.
Erwan menegaskan, pengembangan segmen SME yang sehat menjadi tantangan tersendiri bagi BSI terutama dari sisi peningkatan kapasitas nasabah maupun pengembangan usahanya.
Untuk itu, BSI membangun strategi akselerasi segmen non bankable, mikro hingga SME sehingga mampu bersaing, sustain dan mapan, yakni melalui pemetaan usaha yang potensial, manajemen risiko yang tepat dan pengelolaan sektor-sektor produktif yang berkembang.
Sejalan dengan kinerja BSI yang tumbuh solid pada triwulan III/2025, segmen SME juga menopang dan berkontribusi terhadap pembiayaan yang sehat.
Hingga September 2025, pembiayaan SME BSI mencapai Rp22,94 triliun, naik 12,20% YoY. Saat ini, lebih dari 15ribu nasabah telah masuk dalam ekosistem pembiayaan tersebut.
Sektor pertanian, perdagangan, pendidikan dan kesehatan masih mendominasi bisnis segmen SME. Sektor ini juga menjadi concern utama Pemerintah dengan berbagai program yanga saat ini gencar dilaksanakan.
Baca Juga:Banding FAM Ditolak, FIFA Siapkan Sanksi Berat Skandal Pemalsuan Dokumen 7 Pemain Naturasilasi MalaysiaPria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Gantung Diri di Flyover Pasupati, Saksi Sempat Lihat Hendak Terjun
Erwan menambahkan, sejalan dengan penerbitan POJK No.19 Tahun 2025 terkait akses pembiayaan kepada UMKM, BSI terus mendorong akseptasi pembiayaan SME yang mudah dengan tetap memperhatikan Good Corporate Governance (GCG).
Untuk mengakselerasi pertumbuhan segmen SME tersebut, saat ini BSI berfokus pada pembiayaan modal kerja dan investasi mulai dari Rp500 juta sampai dengan Rp25 miliar, terutama juga ekspansif dan agresif pada ekosistem value chain dari bisnis eksisting yang juga meningkat 88,04% secara year on year.
