JABAR EKSPRES – Dua bangunan ruang kelas di SD Negeri Margalaksana, Desa Kertamukti, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB) rusak berat hingga roboh sejak beberapa tahun terakhir.
Akibatnya, kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah dasar tersebut kini terpaksa dilakukan secara bergantian dan menumpang di dua ruang kelas yang tersisa.
Kepala Sekolah SD Negeri Margalaksana, Pupung, mengungkapkan bahwa dua bangunan ruang kelas tersebut sudah ambruk sejak tahun 2018. Sejak saat itu, pihak sekolah terus berupaya mengajukan permohonan perbaikan kepada Dinas Pendidikan (Disdik) KBB, namun hingga kini belum ada realisasi pembangunan.
Baca Juga:Konser “The Journey Continues by Aloka", Peterpan Berhasil Bawa Euforia Generasi ke GenerasiGubernur Ahmad Luthfi Raih Penghargaan Pemimpin Percepatan Ekonomi Daerah
“Dua bangunan yang rusak itu sudah sekitar lima tahun rusak. Kami sudah beberapa kali mengajukan proposal ke Disdik agar segera diperbaiki, tapi sampai sekarang belum juga ada tindak lanjut,” ujar Pupung kepada wartawan, Rabu (22/10/2025).
Ia menuturkan, akibat keterbatasan ruang kelas, pihak sekolah terpaksa menggabungkan beberapa jenjang dalam satu ruangan. Puluhan murid dari kelas satu hingga empat kini belajar dalam dua ruang yang digunakan secara bersama-sama.
“Dalam satu ruangan diisi kelas satu dan dua, lalu ruangan lainnya untuk kelas tiga dan empat. Kami tahu ini kurang efektif, tapi terpaksa dilakukan karena ruang kelas yang layak sudah tidak ada,” kata Pupung.
Kondisi tersebut, lanjutnya, tentu berdampak pada efektivitas proses pembelajaran. Guru harus membagi waktu dan perhatian untuk dua kelas berbeda dalam satu waktu, sementara murid sulit berkonsentrasi karena suasana yang ramai.
Pupung menambahkan, Disdik KBB sebenarnya sudah melakukan peninjauan lapangan sekitar dua bulan lalu, dan pihaknya sempat mendapat kabar bahwa sekolahnya akan segera mendapatkan bantuan renovasi. Namun, hingga kini belum ada tanda-tanda pembangunan dimulai.
“Waktu itu pihak Disdik sudah datang, mereka janji akan segera membangun ruang kelas yang rusak. Tapi sampai sekarang belum ada kabar lagi, belum ada tanda-tanda pembangunan dimulai,” tuturnya.
Ia berharap Pemkab Bandung Barat melalui Dinas Pendidikan benar-benar menindaklanjuti janji tersebut agar para siswa bisa kembali belajar di ruang kelas yang aman dan nyaman.
