Dukung Rereongan Poe Ibu, DPRD KBB Nilai Ini Jadi Gerakan Sosial Berkelanjutan

Dukung Rereongan Poe Ibu, DPRD KBB Nilai Ini Jadi Gerakan Sosial Berkelanjutan
Wakil Ketua DPRD Bandung Barat, Dadan Supardan saat menyapa ibu-ibu di Ngamprah, KBB. Dok Jabar Ekspres/Suwitno
0 Komentar

JABAR EKSPRES – DPRD Kabupaten Bandung Barat (KBB) mendukung penuh program Rereongan Poe Ibu yang digagas Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Wakil Ketua DPRD KBB Dadan Supardan menilai gerakan ini sebagai langkah nyata memperkuat solidaritas sosial di tengah masyarakat.

Menurut Dadan, program Rereongan Poe Ibu yang akan memungut donasi seribu rupiah per hari tersebut menjadi bentuk gotong royong modern yang melibatkan semua elemen masyarakat, mulai dari ASN, pelajar, pengusaha hingga masyarakat umum.

“Program ini sangat positif karena mengajak seluruh pihak untuk berempati dan ikut membangun wilayahnya masing-masing,” ujarnya di Ngamprah, Senin (13/10/2025).

Baca Juga:Heboh Rereongan Poe Ibu, Pengamat Unpad Pertanyakan UrgensinyaRawan Disalahgunakan, Fortusis Jabar Soroti Gerakan Rereongan Sapoe Sarebu

Kendati begitu, kata Dadan, keberhasilan program Rereongan Poe Ibu bergantung pada keikhlasan masyarakat serta pengelolaan yang transparan.

“Kalau masyarakat ridho dan ikhlas, tinggal dilaksanakan dan dikoordinir oleh tim yang bertanggung jawab,” kata Dadan yang juga menjabat Ketua DPD Partai Golkar KBB.

Dadan menambahkan, semangat gotong royong seperti program Rereongan Poe Ibu sudah lama tumbuh di masyarakat terutama wilayah pedesaan.

“Dulu setiap Jumat, Karang Taruna, DKM, dan organisasi keagamaan rutin mengumpulkan dana untuk membantu warga yang terkena musibah, membangun jembatan, jalan lingkungan, atau memberikan santunan,” ujarnya.

Diketahui, program Rereongan Poe Ibu atau Sapoe Sarebu merupakan gerakan donasi Rp1.000 per hari dari masyarakat Jawa Barat untuk membantu bidang pendidikan dan kesehatan, terutama bagi warga yang kurang mampu.

Program ini diluncurkan melalui Surat Edaran Gubernur mulai 1 Oktober 2025, berlandaskan PP Nomor 39 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial.

Sebelumnya, Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail juga menyatakan dukungan terhadap program tersebut. Ia menegaskan bahwa gerakan ini bersifat sukarela dan tidak ada unsur paksaan.

Baca Juga:Rereongan Poe Ibu: Tumbuhkan Empati namun Rentan DikorupsiGubernur Jabar Luncurkan Gerakan Rereongan Poe Ibu, Warganet: Masyarakat Sendiri Dipalakin

“Gerakan ini membuktikan nilai-nilai solidaritas sosial masih hidup di masyarakat,” kata Jeje.

Menurut Jeje, saat ini Pemkab Bandung Barat kini tengah menyiapkan teknis pelaksanaan program itu, termasuk opsi pengumpulan donasi harian atau mingguan bagi ASN.

“Program ini mampu mengurangi ketergantungan pada anggaran pemerintah, meningkatkan kepedulian sosial, dan memperkuat kearifan lokal masyarakat Jawa Barat, terutama di Bandung Barat,” tandasnya. (Wit)

0 Komentar