4 Prinsip Membangun Passive Income Agar Bisa Menghasilkan Uang Sambil Tidur Nyenyak

4 Prinsip Membangun Passive Income
4 Prinsip Membangun Passive Income
0 Komentar

Dari sini saya belajar, dalam investasi kita tidak hanya melihat potensi keuntungan, tetapi juga mempertimbangkan skenario terburuk. Jika ada yang menawarkan 20% per bulan, logikanya: mengapa tidak meminjam saja ke bank dengan bunga hanya 2% per bulan?

Kerugian yang ditimbulkan bukan hanya kehilangan uang, tetapi juga hilangnya kepercayaan untuk berinvestasi lagi. Banyak orang yang trauma, lalu takut berinvestasi selamanya.

Charlie Munger pernah berkata: “All I want to know is where I’m going to die so I never go there.” Artinya, kita tidak perlu mengetahui segalanya, cukup tahu apa yang sebaiknya dihindari seumur hidup.

Sebaiknya Anda memiliki daftar “pantangan” sejak awal:

Baca Juga:5 Rekomendasi Mobil untuk Mahasiswa dan Pengemudi PemulaCara Membersihkan NIK KTP di SLIK OJK agar Bisa Mengakses Pinjol Kembali

2. Hindari Membeli Saham Gorengan.

  • Jangan membeli saham IPO yang belum teruji.
  • Jangan menyentuh penawaran dengan imbal hasil tinggi yang sifatnya tetap (fixed).
  • Jangan berinvestasi pada instrumen yang tidak diregulasi.
  • Jangan mengejar imbal hasil tertinggi tanpa memahami risikonya.

3. Jangan Habiskan Pendapatan Pasif untuk Gaya Hidup

Banyak orang berpikir, begitu memiliki passive income, semua masalah selesai dan penghasilan tersebut bisa dihabiskan sesuka hati. Padahal, di sinilah jebakan berikutnya: pendapatan ada, tetapi tidak dikembangkan, malah habis untuk konsumsi.

Beberapa orang yang memiliki dividen ratusan juta rupiah per tahun, tetapi setiap tahun habis tanpa sisa karena gaya hidup ikut meningkat, ganti mobil, upgrade gadget, liburan mewah, dan sebagainya. Tidak salah memang, tetapi jika semua habis untuk konsumsi, ujungnya aset tidak bertumbuh.

Prinsipnya jelas: pendapatan pasif bukanlah tujuan akhir, melainkan mesin yang harus terus diputar agar menghasilkan lebih banyak di masa depan.

Manfaat Reinvestasi dan Kekuatan Bunga Berbunga

Apalagi jika kita masih berada di tahap awal membangun aset. Jika hasil pendapatan pasif dikumpulkan kembali dan diinvestasikan lagi, di situlah kekuatan compound interest (bunga berbunga) bekerja. Uang yang diinvestasikan kembali akan menghasilkan uang baru, yang nantinya juga bisa diinvestasikan, dan proses ini berulang terus-menerus.

Bayangkan dua orang dengan pendapatan pasif 8% per tahun dari aset investasinya.

0 Komentar