Petani di Saguling Gigit Jari Gegara Serangan Hama Wereng

Petani asal Saguling, Kabupaten Bandung Barat saat memetik kacang panjang. Selasa (20/5). Dok Jabar Ekspres/Suwitno
Petani asal Saguling, Kabupaten Bandung Barat saat memetik kacang panjang. Selasa (20/5). Dok Jabar Ekspres/Suwitno
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Para petani di Desa Girimukti, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB) harus menelan pil pahit. Tanaman kacang panjang yang sudah siap panen terserang hama wereng, menyebabkan ratusan meter lahan pertanian gagal panen.

Salah satu petani, Yeti (42), mengungkapkan bahwa tanaman kacang panjang miliknya yang semula tumbuh subur kini layu dan rusak akibat serangan hama tersebut.

“Lahan pertanian di Waduk Saguling yang saya kelola 10 tumbak atau 140 meter. Semuanya diserang hama wereng,” ujar Yeti kepada wartawan, Selasa (20/5/2025).

Baca Juga:Emak-Emak Melek Teknologi Perkuat Kemandirian Ekonomi PerempuanBitcoin Mendekati Rekor, Indonesia Siap Jadi Raksasa Kripto Asia?

Menurut Yeti, serangan wereng terjadi secara tiba-tiba. Tanaman kacang panjang yang biasanya tumbuh segar dan hijau kini berubah menguning, dan tidak lagi layak dipanen.

“Kalau nggak kena hama wereng, ladang-ladang ini hijau penuh oleh kacang hijau. Hama itu mempengaruhi setiap batang kacang panjang yang ada,” katanya.

Yeti mengaku telah berupaya semaksimal mungkin merawat tanamannya. Namun, serangan hama yang datang cepat membuat usaha tersebut sia-sia.

“Saya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk merawatnya, tetapi hama wereng datang begitu cepat dan merusak semuanya,” tambahnya.

Ia menjelaskan, serangan hama menghambat pertumbuhan tanaman. Beberapa buah bahkan tidak tumbuh sama sekali, sementara yang lainnya terlihat cacat dan berwarna kekuningan.

“Ini sangat merugikan. Hasil panen yang semula saya harapkan untuk dijual di pasar, kini tidak bisa lagi dipasarkan dengan harga yang layak,” tambah Yeti.

Tak hanya kualitas yang menurun, kegagalan panen juga berdampak besar pada kondisi keuangan Yeti.
Biasanya, ia bisa menjual hasil panennya ke pasar atau pengepul, namun kini ia kehilangan pendapatan tersebut.

“Sekarang saya tidak punya pilihan lain,” ujarnya.

Baca Juga:Dua Kepala Daerah Sepakat Benahi Pengelolaan Sampah di Bogor RayaPolsek Pameungpeuk Sesudah Apel Pagi Diperintahkan Bantu Warga Lewat Program Ngencleng

Sebagai bentuk kepedulian, Yeti memutuskan untuk membagikan sisa hasil panennya kepada tetangga dan warga sekitar.

“Sementara saya bagikan saja, biar ada yang bermanfaat meskipun kondisinya sudah tidak sebaik yang saya harapkan,” ujarnya.

Fenomena serangan hama wereng ini bukanlah hal baru bagi para petani di sekitar Waduk Saguling.

0 Komentar