JABAR EKSPRES – Kembalinya Xabi Alonso ke Real Madrid sebagai pelatih kepala musim depan menghadirkan nuansa nostalgia sekaligus tekanan besar.
Di balik euforia menyambut pulangnya sang legenda, terselip kenyataan pahit di mana ada keputusan berat yang harus diambil dan beberapa bintang besar mungkin akan menjadi korban.
Musim panas ini bisa menjadi awal revolusi besar di Santiago Bernabeu. Kedatangan pemain-pemain anyar seperti Kylian Mbappe dan Endrick memang menjanjikan era baru.
Baca Juga:Sempurnakan Misi dan Rayakan Gelar di Kandang, Persib Siap Habisi Persis di Laga Terakhir!Cuaca Ekstrem Ancam Sumedang, Guyuran Hujan Disertai Petir dan Angin Kencang Berpotensi Timbulkan Bencana
Namun juga mendesak Alonso untuk merombak skuad, bahkan jika itu berarti mengucapkan selamat tinggal pada nama-nama besar yang telah menjadi bagian dari sejarah Madrid.
Salah satu kisah paling memilukan mungkin datang dari Rodrygo Goes. Hanya tiga tahun lalu, ia menjadi pahlawan dalam comeback ikonik melawan Manchester City.
Akaan tetapi, kini ia berada di posisi paling rentan. Formasi dua penyerang yang diyakini Alonso tidak menyisakan tempat bagi sang winger asal Brasil.
Kehadiran Mbappe dan potensi Endrick mempersempit ruang geraknya. Harga ā¬80 juta bisa jadi menjadi tiket perpisahan baginya.
Tapi Rodrygo bukan satu-satunya. David Alaba, bek serba bisa yang pernah jadi tumpuan lini belakang, mulai kehilangan tempatnya di tengah kemunculan Dean Huijsen.
Begitu juga Ferland Mendy yang selama ini menjadi andalan di sisi kiri, kini harus menghadapi kabar ketertarikan Madrid terhadap Miguel Gutierrez dan Alex JimƩnez.
Bahkan nama-nama seperti Eduardo Camavinga dan Dani Ceballos juga masuk dalam daftar evaluasi.
Masing-masing pemain memiliki kisahnya. Alaba dengan mental juaranya, Mendy dengan konsistensinya, Camavinga dengan bakat luar biasa di usia muda.
Tetapi bagi Alonso, ini bukan sekadar soal nama besar. Ini soal membangun Real Madrid yang baru yang lebih tangguh dan adaptif di era modern.
Baca Juga:Resmi! Saddil Ramdani Gabung Persib Bandung, Sepaket dengan SaudaranyaDedie Rachim Dorong Pelestarian dan Prestasi Pencak Silat dalam Pembangunan Bangsa
Dunia sepak bola elite memang kejam. Emosi dan loyalitas kerap dikorbankan demi sistem dan ambisi. Xabi Alonso tahu bahwa ia mungkin akan menyakiti hati banyak pemain dan fans. Namun jika itu harga yang harus dibayar demi mengangkat trofi, ia siap menanggungnya.