JABAR EKSPRES – Bencana tanah longsor melanda Kampung Gunung Batu, Desa Nagreg Kendan, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, pada Minggu malam (18/5/2025) sekitar pukul 21.30 WIB.
Peristiwa tersebut mengakibatkan Kantor Kepala Desa rusak parah, enam rumah warga tertimbun, dan puluhan warga harus mengungsi ke tempat aman.
Bupati Bandung, Dadang Supriatna, meninjau langsung lokasi bencana pada Senin (19/5). Dalam keterangannya, ia mengatakan jika musibah longsor yang melanda Desa Nagreg Kendan menimbulkan kerusakan cukup besar, terutama pada fasilitas pelayanan publik dan pemukiman warga.
Baca Juga:Tanggap Darurat Longsor Lembang: 13 Desa Terdampak, Ratusan Warga DiungsikanIni Fakta Soal Pembongkaran Gedung SLB Wyata Guna yang Disebut Langgar Aturan
“Hari ini saya berada di Desa Nagreg Kendan yang saat ini kena musibah longsor. Kantor Desa Nagreg Kendan terlihat ambruk dan mengalami rusak parah,” ujar Kang DS, sapaan akrab Bupati.
Selain Kantor Desa, enam rumah warga dilaporkan tertimbun material longsor. Kang DS menyatakan bahwa sebanyak tiga orang menjadi korban dalam peristiwa ini.
“Dua orang sudah pulang dan satu orang masih dalam penanganan di rumah sakit,” jelasnya.
Menurutnya, langkah penanganan darurat segera dilakukan, termasuk evakuasi warga dan pembersihan material longsor.
Ia juga telah menginstruksikan BPBD Kabupaten Bandung, DPUTR, TNI-Polri, Basarnas, dan relawan untuk bersinergi menangani dampak bencana.
“Untuk 60 rumah yang berada di sekitar lokasi longsor dan berpotensi terdampak, harus segera dievakuasi. Nantinya akan kita cari solusi, apakah direlokasi atau dipindahkan sementara ke tempat kerabat,” ujarnya.
Selain itu, Kang DS juga menginstruksikan agar pelayanan desa tetap berjalan.
Baca Juga:Jadi Tuan Rumah Porprov Jabar 2026, Kota Bogor Targetkan Raih 100 MedaliPengamat Minta Pemkot Bandung Tak Setengah-Setengah Tangani Sampah di Pasar Gedebage
“Kepala desa saya minta segera mencari kontrakan sementara untuk operasional pelayanan masyarakat,” tegasnya.
Sebagai upaya antisipasi, Pemkab Bandung juga memindahkan kegiatan belajar mengajar dari sekolah yang berada dekat zona longsor ke lokasi yang lebih aman.
“Agar tidak ada kekhawatiran dalam aktivitas belajar-mengajar,” ujar Kang DS.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung, Uka Suska Puji Utama, mengonfirmasi bahwa longsor terjadi akibat curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah tersebut dalam beberapa hari terakhir.