JABAR EKSPRES – Pemkab Bandung Barat bersama aparat gabungan dan warga setempat terus melakukan langkah cepat dan sigap dalam menangani serta mencegah potensi longsor yang terjadi di wilayah Kecamatan Lembang.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, Meidi, mengatakan, saat ini proses pembersihan material longsor masih berlangsung di sejumlah lokasi terdampak. Selain itu, sejumlah langkah penanganan darurat telah diambil untuk meminimalisir risiko bencana lanjutan.
“Semua retakan di bagian mahkota longsor telah kami tutup menggunakan campuran semen. Langkah ini dilakukan untuk mencegah air hujan meresap ke dalam tanah yang dapat memicu longsor susulan,” ujar Meidi saat dikonfirmasi, Senin (19/5/2025).
Baca Juga:Ini Fakta Soal Pembongkaran Gedung SLB Wyata Guna yang Disebut Langgar AturanJadi Tuan Rumah Porprov Jabar 2026, Kota Bogor Targetkan Raih 100 Medali
Tak hanya itu, BPBD juga membuat sodetan guna mengatur aliran air agar tidak mengalir secara liar dan memperparah kondisi tanah saat hujan dengan intensitas tinggi turun.
Di sisi lain, warga dan aparat turut bergotong royong mengevakuasi material longsor yang menimpa rumah-rumah warga. Sebanyak tiga rumah di Kampung Areng, Desa Wangunsari tertimbun, sementara sepuluh lainnya berada dalam kondisi terancam, termasuk lima rumah yang berdiri di atas tebing rawan longsor.
Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail, menyatakan bahwa pihaknya telah mengerahkan seluruh sumber daya untuk membantu warga terdampak, baik dalam proses evakuasi maupun pendistribusian bantuan.
“Sejak hari pertama kejadian, BPBD sudah menyalurkan bantuan. Saat ini kami juga tengah melakukan asesmen untuk mendata seluruh kerugian agar segera ditindaklanjuti,” kata Jeje.
Ia menambahkan, potensi longsor susulan masih tinggi mengingat kondisi cuaca yang belum stabil. Oleh karena itu, langkah evakuasi dan pencegahan terus diintensifkan demi keselamatan warga.
“Kami tidak ingin ambil risiko. Warga yang berada di zona rawan telah dipindahkan sementara ke lokasi aman. Pemkab akan terus memantau perkembangan dan merespons dengan cepat,” tegasnya.
Jeje juga mengimbau masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana, khususnya di wilayah Lembang dan sekitarnya, untuk selalu waspada dan segera melapor kepada pihak berwenang jika melihat tanda-tanda longsor.