JABAR EKSPRES – Sebanyak 47 warga binaan Lapas Kelas I Sukamiskin dilibatkan dalam pengolahan makanan untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Bandung. Mereka menjadi bagian dari dapur produksi utama yang menyiapkan makanan bergizi untuk siswa sekolah dasar.
Tenaga Ahli Komunikasi Kepresidenan, Adita Irawati yang saat meninjau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Arcamanik dan SDN 101 Sukakarya, menilai skema tersebut sebagai salah satu praktik baik yang layak dijadikan contoh nasional.
“Program MBG di Bandung bukan hanya meningkatkan gizi anak-anak, tapi juga memberdayakan lebih dari 47 warga binaan yang mengelola dapur MBG,” kata Adita di lokasi, beberapa waktu lalu.
Baca Juga:Melihat Lost Tjihapit dari Dekat, Merawat Minat Baca di Tengah PasarDiduga Lakukan Pengrusakan, Polisi Ungkap Salah Satu Pelaku Anarkisme saat Aksi May Day
Menurutnya, pelibatan warga binaan membuka peluang keterampilan baru yang dapat berguna setelah masa pembinaan.
“Skema seperti ini patut menjadi contoh yang bisa diterapkan di tempat lain,” ujarnya.
Diketahui, program MBG telah berjalan sejak Januari 2025 dan menjadi salah satu prioritas Pemerintah Kota Bandung. Selain pemenuhan gizi, program ini juga menekankan kebersihan dan keamanan pangan.
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, mengatakan pengawasan dilakukan lintas sektor bersama Dinas Kesehatan dan puskesmas. Seluruh bahan makanan yang masuk ke dapur MBG, menurutnya, telah melalui pemeriksaan dan uji kelayakan.
Proses distribusi ke sekolah juga diawasi secara ketat. Dengan pelibatan warga binaan, program ini memberi dampak ganda, pemenuhan gizi bagi anak sekolah sekaligus pembinaan sosial bagi narapidana.
“Kami pastikan makanan untuk anak-anak bukan hanya bergizi, tapi juga diproses di dapur yang bersih, sehat, dan higienis,” pungkasnya.