Ikuti jadwal penukaran keliling BI melalui aplikasi PINTAR (Penukaran dan Tarik Uang Rupiah) atau melalui media sosial resmi Bank Indonesia.
3. Dapatkan Surat atau Sertifikat Keaslian dari Ahli Numismatik
Jika kamu ingin menjual uang kuno dengan harga tinggi, bukan hanya nilai nominalnya, maka kamu harus membuktikan bahwa uang tersebut asli, langka, dan bernilai historis.
Di sinilah peran ahli numismatik sangat penting. Mereka dapat mengeluarkan sertifikat keaslian atau nilai taksiran terhadap uang kuno yang kamu miliki.
Beberapa bank swasta atau koperasi kolektor yang memiliki kerja sama dengan komunitas numismatik bisa membantu kamu mencocokkan uangmu dengan pembeli bernilai tinggi.
Meski tidak semua bank melakukannya, sertifikat dari ahli bisa kamu gunakan untuk meyakinkan calon pembeli profesional, bahkan investor.
Hubungi organisasi seperti Masyarakat Numismatik Indonesia (MNI) atau komunitas serupa untuk mendapatkan penilaian resmi.
Baca Juga: https://jabarekspres.com/berita/2025/05/06/titik-lokasi-tempat-jual-beli-uang-kuno-di-kota-bandung/
4. Gunakan Jasa Pegadaian atau Bank yang Melayani Barang Koleksi
Beberapa bank swasta dan unit Pegadaian tertentu kini mulai menerima barang koleksi bernilai tinggi sebagai jaminan, termasuk uang kuno yang telah bersertifikat dan langka.
Meskipun bukan transaksi jual-beli secara langsung, kamu bisa mendapatkan nilai taksiran tinggi dan mencairkannya dalam bentuk pinjaman tunai.
Kelebihannya, uang kuno tersebut tetap milikmu, dan kamu punya waktu untuk menjualnya ke kolektor dengan harga yang lebih tinggi sambil memanfaatkan dana awal dari gadai.
Pastikan kamu datang ke unit Pegadaian atau bank yang melayani barang koleksi (bukan hanya logam mulia), dan siapkan bukti otentikasi serta kondisi fisik uang sebaik mungkin.
5. Konsinyasi Lewat Galeri Koleksi atau Bursa Antik Berafiliasi dengan Bank
Beberapa galeri koleksi dan bursa antik memiliki kerja sama tidak langsung dengan bank swasta atau lembaga keuangan, misalnya dalam bentuk sponsorship atau promosi.
Mereka bisa menjadi tempat strategis untuk menjual uang kuno karena memiliki jaringan pembeli berkantong tebal, termasuk investor atau nasabah prioritas bank yang tertarik pada investasi alternatif.