JABAR ESKPRES – Pernah bayangin koin kuno recehan bisa dijual sampai puluhan juta rupiah? Di dunia kolektor, itu bukan hal aneh, lho!
Baru-baru ini, koin emas pecahan 25 ribu rupiah bergambar Jenderal Sudirman terjual hingga Rp170 juta dalam lelang di Nusantara Auction. Gokil, kan?
Tapi tunggu dulu, bukan cuma soal emasnya. Ada banyak cerita dan nilai sejarah di balik koin kuno ini yang bikin para kolektor rela merogoh kocek dalam-dalam.
BACA JUGA: Uang Kuno Rp100 Bisa Bikin Tajir? Ini Daftar Harga Jualnya
Koin Emas Sudirman: Kecil, Tapi Penuh Nilai
Koin ini diterbitkan untuk memperingati 25 tahun kemerdekaan Indonesia. Jadi bukan koin biasa, ya.
Bahannya dari emas murni, dan yang ada di lelang itu punya grade tinggi (NGC 67 Ultra Cameo) artinya kualitasnya nyaris sempurna.
“Bukan cuma langka, koin ini juga jadi simbol perjuangan dan sejarah Indonesia,” kata salah satu kolektor di forum numismatik.
Koin ini memang gak beredar luas, jadi keberadaannya sekarang benar-benar jadi incaran.
Koin Rp100 Rumah Gadang: Simbol Budaya yang Diburu
Selain koin emas Sudirman, ada juga koin logam Rp100 dengan gambar Rumah Gadang, rumah adat khas Minangkabau.
Walau bukan dari emas, nilai budayanya yang tinggi bikin koin ini dihargai sampai puluhan juta rupiah juga, loh!
Desainnya yang cantik dan sarat makna budaya bikin para kolektor jatuh cinta.
Rumah Gadang sendiri punya filosofi kuat tentang adat dan kebersamaan. Makanya, koin ini bukan cuma soal logamnya, tapi soal cerita di baliknya.
Numismatik Itu Seru dan Bisa Jadi Cuan!
Buat kamu yang baru dengar istilah numismatik, ini adalah hobi mengoleksi uang kuno, termasuk koin dan uang kertas. Tapi jangan salah, hobi ini bisa jadi ladang investasi juga!
Koin yang dulunya dianggap recehan, kalau kondisinya mulus dan langka, bisa dihargai jutaan bahkan ratusan juta rupiah. Seru banget, kan?
Dan yang paling penting, setiap koin punya cerita unik. Misalnya, koin bisa bercerita tentang sejarah suatu bangsa, perjuangan, hingga budaya lokal. Jadi, kamu nggak cuma pegang benda mati, tapi juga sepotong sejarah.