JABAR EKSPRES – Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya, secara terbuka menyoroti ketidaksiapan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Ciamis dalam menyediakan layanan kesehatan memadai. Kritik pedas ini dilontarkan usai pengalaman pribadinya sebagai pasien yang harus dirujuk ke rumah sakit lain akibat keterbatasan fasilitas di RSUD setempat.
Herdiat bercerita, ia sempat mengalami nyeri dada usai berolahraga dan memeriksakan diri ke RSUD Ciamis. Namun, setelah sehari diobservasi, keluhannya tak kunjung terdiagnosis. Ia akhirnya merujuk ke Rumah Sakit Jantung Tasikmalaya, di mana CT Scan mendeteksi penyumbatan di pembuluh darahnya.
“Ini ironis. Sebagai Bupati, saya justru harus keluar daerah untuk mendapat layanan dasar,” ujarnya saat membuka Musyawarah Wilayah (Muswil) Ikatan Bidan Indonesia Ke-V di Aula STIKES Muhammadiyah baru-baru ini.
Herdiat meminta, RSUD Ciamis segera berbenah. “Pelayanan kesehatan harus mengikuti zaman. Teknologi terus berkembang, dan kita tak boleh tertinggal,” tegasnya.
Meski Pemkab berkomitmen menyediakan anggaran untuk pengadaan alat medis canggih seperti CT Scan, ia mempertanyakan kesiapan sumber daya manusia (SDM). “Jangan sampai alat sudah ada, tapi SDM-nya tidak kompeten. Ini harus sejalan,” tandasnya.
Ia juga menekankan bahwa kesehatan dan pendidikan adalah prioritas utama. “Keduanya tak bisa ditawar. Rakyat berhak mendapat layanan terbaik,” tambah Herdiat.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Ciamis, dr. Yoyo, menyatakan bahwa pengadaan CT Scan dan alat urologi telah masuk dalam Rencana Strategis Bisnis (RSB) RSUD untuk lima tahun ke depan. “Tahun ini, kami menyiapkan CT Scan untuk jantung dan kanker,” klaimnya.
Senada, Direktur RSUD Ciamis, dr. Rizaldi Sofyan, mengonfirmasi bahwa pengadaan CT Scan akan terealisasi pada 2025, sejalan dengan program prioritas nasional penanganan kanker, jantung, dan urologi. Namun, ia mengakui bahwa SDM spesialis jantung masih terbatas. “Dua dokter jantung kami masih menyelesaikan pendidikan, salah satunya di Korea. Target kami, 2026 layanan jantung dan kanker bisa optimal,” paparnya.