JABAR EKSPRES – AIPTU Kania Dewi, seorang polisi wanita (polwan) yang telah mengabdi selama 24 tahun di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Bandung, berbagi cerita tentang pengalamannya menangani berbagai kasus kekerasan seksual, terutama yang melibatkan anak-anak.
Sebagai sosok senior di Polrestabes Bandung, AIPTU Kania Dewi mengungkapkan bahwa menangani kasus kekerasan seksual yang melibatkan anak-anak memerlukan pendekatan khusus. “Salah satunya adalah menangani kasus kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur. Kami harus memiliki teknik yang tepat dalam mendampingi mereka,” ujarnya saat ditemui di Mapolrestabes Bandung pada Senin (21/4).
Menurut AIPTU Kania Dewi, salah satu kunci utama dalam penanganan kasus-kasus semacam ini adalah memberikan pendampingan psikologis dan pendekatan yang penuh empati. “Sering kali, saat pemeriksaan dilakukan, banyak korban yang enggan berbicara tentang kejadian yang sebenarnya. Itu karena mereka masih ketakutan atau belum siap mengungkapkan perasaan mereka,” jelasnya.
Untuk itu, ia menerapkan model pemeriksaan yang bersifat hati ke hati dan penuh empati. “Kami berusaha memahami kondisi psikologis mereka agar mereka bisa lebih terbuka. Karena, pada akhirnya, kebenaran bergantung pada kesediaan korban untuk berbicara,” tambahnya.
Sebagai seorang ibu, AIPTU Kania Dewi juga menyebutkan bahwa pengalaman menangani kasus kekerasan seksual, terutama yang melibatkan anak-anak, sangat membekas baginya. Ia menceritakan salah satu kasus yang terjadi di daerah Gedebage, di mana korban yang tidak bisa berjalan mengalami kekerasan seksual oleh pelaku yang ternyata merupakan tetangga mereka. “Kami harus bekerja keras agar kasus ini bisa terungkap. Setelah melalui tes DNA, ternyata pelaku adalah tetangga korban, dan kasus ini berhasil diselesaikan,” ujar AIPTU Kania Dewi.
Dia juga berbagi pengalaman dalam menangani kasus yang cukup besar dan memakan waktu tiga hari dalam pengungkapannya. “Ada kasus yang sempat viral di mana seorang anak SMP menjadi korban perkosaan oleh sepuluh orang. Saya hampir tiga hari tanpa pulang untuk menangani kasus ini. Bahkan, anak saya pun membawa baju untuk saya ke kantor,” kenangnya.
Selama 24 tahun bertugas di Unit PPA, AIPTU Kania Dewi telah meraih berbagai penghargaan, baik dari Kapolri maupun Polrestabes Bandung. “Tahun lalu adalah tahun yang luar biasa bagi saya. Saya mendapatkan penghargaan berturut-turut, mulai dari Kapolres, Kapolda, hingga Kapolri,” ungkapnya.