Peluang Industri di Kota Banjar Terbentur Minimnya Ruang

JABAR EKSPRES – Kota Banjar yang merupakan wajah atau mukanya di bagian paling timur provinsi Jawa Barat tidak hanya sebatas daerah lintasan. Namun, masih cukup banyak menyimpan keistimewaan yang ketika manfaatkan serta dikembangkan dapat menjadikan daerah paling sejahtera masyarakatnya.

Yakni kawasan industri. Sebab ketika adanya perusahaan baru maka lapangan pekerjaan tersedia luas. Masyarakat Kota Banjar bisa memperoleh pekerjaan sesuai dengan kemampuannya dan berujung pada tingkat kesejahteraan masyarakat. Bahkan di sisi ekonomi, nilai beli masyarakat pun akan meningkat seiring dengan banyaknya orang dari setiap perusahaan sehingga pelaku usaha kecil menengah ikut merasakan imbas kesejahteraannya.

Kendati begitu, untuk mewujudkan itu, saat ini Pemerintah Kota Banjar menemui jalan buntu lantaran belum adanya satu kesepemahaman dalam penyediaan area peruntukan kawasan Industri. Tentunya itu berdampak pada minimnya minat investor membangun dan mengembangkan usahanya di kota yang selalu berseri.

“Banjar ini miliki peluang menarik investor datang untuk mengembangkan dan membangun usaha disini. Sebab banyak hal yang menjadi perhatian para investor menaruh minatnya membuka usaha di Kota Banjar. Namun mereka tak bisa masuk lantaran minimnya ruang untuk mereka membangun dan mengembangkan usahanya di Kota Banjar,” ujar Kepala Dinas KUKMP Kota Banjar Hj. Sri Sobariah melalui Kepala Bidang Industri Yadi Suryadi Praja, S.Sos., M.A.P., Kamis 18 April 2024.

Yadi menjelaskan, saat ini para pengusaha terutama investor yang akan membangun usaha atau industri di Kota Banjar masih terbentur aturan kewilayahan. Sebab para investor menunggu lokasi atau ruang dari pemerintah Kota Banjar yang bisa digunakan atau sebagai kawasan industri.

“Sudah banyak investor pengusaha menghubungi dan siap membuka usaha atau industrinya di Kota Banjar. Tapi mereka menunggu RTRW Kota Banjar, sehingga ketika sudah dibangun pabrik atau tempat usaha itu sesuai dengan aturan dan tidak menyalahi tata ruang di Kota Banjar,” kata Yadi.

“Industri besar, kecil harus ada ruangnya. Jangan bicara investasi kalau tidak diberi ruang,” ucap Yadi menambahkan.

Yadi menuturkan bahwa Kota Banjar ini lokasi yang cukup strategis dibangunnya kawasan industri. Mulai dari rendahnya upah minimum pekerja se Jawa Barat dan akan adanya exit tol tentu akan menambah strategisnya investor menaruh dan mengembangkan usahanya di Kota Banjar.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan