IDUL FITHRI: Kembalinya Indentitas Sejati Manusia, Korelasi Antara Shaum Ramadhan dan Fithroh Manusia

JABAR EKSPRES – Islam itu agama yang harus dipahami dari berbagai macam perspektif, tentunya selama tidak menyimpang dari koridor BENAR yaitu BErdasarkan Nilai-nilai Al Qur’aan dan Arahan dari Rosululloh Muhammad SAW. Artinya kita tidak bisa memahaminya secara sempit, dan mudah menyalahkan atau malah melecehkan jika ada yang memahami dan mengamalkannya berbeda dengan apa yang kita amalkan.
Termasuk perkara IDUL FITHRI.

Kita coba tela’ah secara sederhana hadits Rosuululloh Muhammad SAW tentang keutamaan Ash Shoimi atau orang yang shaum,

Baca juga : 50 Ucapan Lebaran Idul Fitri Penuh Makna untuk  di Media Sosial dan WhatsApp 

Dua kebahagiaan bagi orang yang shaum,

للصائم فرحتان، فرحة عند فطره، وفرحة عند لقاء ربه

“Bagi orang yang melaksanakan puasa ada dua kebahagiaan; kebahagiaan ketika berbuka ( FITHRI ), dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Robbnya.”
( Hadits Qudsi, Muttafaq ‘Alaihi )

Ada kenyataan di tengah Ummat Islam khususnya di tengah masyarakat kita tentang IDUL FITHRI, yang ternyata terjadi silang pendapat.

Untuk itu, kita telusuri terlebih dahulu uraian sebagai berikut ,

Idul fithri berasal dari dua kata; id [arab: عيد] dan al-fithri [arab: الفطر].

Id secara bahasa berasal dari kata aada – ya’uudu [arab: عاد – يعود], yang artinya kembali. Hari raya disebut ‘id karena hari raya terjadi secara berulang-ulang, dimeriahkan setiap tahun, pada waktu yang sama. Ibnul A’robi mengatakan,

سمي العِيدُ عيداً لأَنه يعود كل سنة بِفَرَحٍ مُجَدَّد

Hari raya dinamakan id karena berulang setiap tahun dengan kegembiraan yang baru. (Lisan Al-Arab, 3/315).

Ada juga yang mengatakan, kata id merupakan turunan kata Al-Adah [arab: العادة], yang artinya kebiasaan. Karena masyarakat telah menjadikan kegiatan ini menyatu dengan kebiasaan dan adat mereka. (Tanwir Al-Ainain, hlm. 5).

Selanjutnya kita akan membahas arti kata fitri.

Baca juga : Sering Diucapkan Saat Idul Fitri, Ini Makna Taqabbalallahu minna wa minkum

Perlu diberi garis sangat tebal dengan warna mencolok, bahwa fitri TIDAK sama dengan fitrah. Fithri dan fithrah adalah dua kata yang berbeda. Beda arti dan penggunaannya. Namun, mengingat cara pengucapannya yang hampir sama, banyak masyarakat indonesia menyangka bahwa itu dua kata yang sama. Untuk lebih menunjukkan perbedaannya, berikut keterangan masing-masing,

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan