Pria Dari Swiss Jadi Pasien Keenam Di Dunia Yang Sembuh HIV! Harapan Baru Bagi Dunia Medis

JABAR EKSPRES – Dari Jenewa, Swiss, muncul kabar menggembirakan tentang kesembuhan seorang pria dari infeksi human immunodeficiency virus (HIV). Kebahagiaan ini datang setelah pria berusia 50 tahun tersebut menjalani transplantasi sel punca untuk mengobati kanker darah atau leukemia yang di deritanya.

Melalui kesembuhannya ini, ia menjadi orang keenam di dunia yang berhasil melewati virus HIV ini. Dalam dunia medis, ia di akui sebagai “Pasien Jenewa,” dinamai sesuai dengan kota di mana ia di rawat selama proses pengobatannya.

Sebagai catatan penting, HIV atau human immunodeficiency virus merupakan penyakit kronis dengan beberapa tahap infeksi. Tanpa pengobatan yang tepat, infeksi ini dapat berkembang menjadi acquired immunodeficiency syndrome (AIDS), kondisi yang lebih serius dan membahayakan. Namun pria swiss yang mampu sembuh dari hiv ini jadi harapan besar bagi dunia kesehatan.

Berbeda dengan lima orang sebelumnya yang berhasil sembuh dari HIV, Pasien Jenewa memiliki keunikan. Ia tidak memiliki kelainan genetik yang membuatnya kebal terhadap HIV. Sebelumnya, lima pasien yang sembuh dari HIV mencapai remisi HIV melalui transplantasi sel punca, yaitu kondisi di mana virus HIV tetap ada, tetapi tidak dapat terdeteksi setelah pengobatan berhenti.

Baca juga :  Bahaya Kolesterol di Wajah, Berikut Gejala yang Perlu Di waspadai

Namun, sembuhnya Pasien Jenewa masih menimbulkan misteri bagi para ilmuwan. Karena mereka belum dapat menjelaskan secara pasti mengapa pengobatannya berhasil positif. Virus HIV mungkin masih bertahan di dalam sel darah yang jarang terinfeksi atau lokasi anatomi lain yang belum di pahami sepenuhnya.

Kisah kesembuhan Pasien Jenewa di mulai pada tahun 1990 ketika ia pertama kali di diagnosis mengidap HIV. Artinya, ia hidup dengan virus ini selama bertahun-tahun. Pada tahun 2005, ia memulai terapi antiretroviral (ART) untuk menangani infeksi tersebut. Pada tahun 2018, ia menghadapi tantangan baru yaitu kanker darah langka, tumor sel myeloid ekstrameduler, dan menjalani transplantasi sel punca. Setelah proses pengobatan, virus dalam tubuhnya tidak kembali aktif, dan ART-nya di hentikan pada November 2021.

Saat ini, Pasien Jenewa tetap berada di bawah pengawasan ketat oleh Asier Sáez-Cirión, seorang peneliti dari Institut Pasteur di Paris, Perancis, yang menjadi Kepala Reservoir Virus dan Unit Pengendalian Kekebalan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan