JABAR EKSPRES – Segera akses link cekbantuanstb.kominfo.go.id untuk cek status penerima Set Top Box atau STB grartis.
Link cekbantuanstb.kominfo.go.id tersebut dapat mengakses dan mengecek status penerima STB gratis dari pemerintah.
Masyarakat yang sudah melakukan pendaftaran penerima STB gratis, bisa langsung cek status penerima di link tersebut.
Jika Anda tercatat sebagai penerima Set Top Box gratis, Anda bisa langsung mengambil STB di kantor kelurahan setempat atau posko pengambilan di wilayah Anda.
Silakan ikuti langkah-langkah berikut ini untuk mengecek status penerima STB gratis dari pemerintah melalui link cekbantuanstb.kominfo.go.id.
- Siapkan Nomor Induk Kependudukan atau NIK KTP Anda.
- Akses link cekbantuanstb.kominfo.go.id di handphone atau computer.
- Masukkan NIK KTP Anda pada kolom yang tersedia.
- Ketik kode yang tertera pada sistem.
- Klik tombol “Pencarian”.
- Status nama penerima STB gratis akan muncul.
Perlu diketahui, pemerintah hanya akan menyalurkan STB gratis kepada masyarakat kurang mampu dan memenuhi syarat-syarat berikut ini.
Syarat penerima STB gratis
- Calon penerima merupakan Warga Negara Indonesia yang tergolong miskin atau rentan miskin.
- Memiliki NIK KTP.
- Memiliki Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).
- Memiliki perangkat televisi model lama yang belum bisa menangkap siaran digital.
- Terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kemensos tahun 2022.
- Tercatat sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) oleh Menteri Sosial.
- Tinggal di lokasi yang termasuk wilayah siaran yang terdampak Analog Switch off (ASO).
Masyarakat yang berhak menerima Set Top Box gratis, bisa mengambilnya di kantor kelurahan setempat dengan membawa SKTM.
Sebagai informasi tambahan, Set Top Box merupakan perangkat tambahan untuk mendukung layanan TV digital pada TV yang belum mendukung digital.
Dengan menggunakan Set Top Box, masyarakat bisa menikmati siaran TV yang jernih dan gambar yang tidak berbayang.
Set Top Box yang sudah bersertifikat Kominfo biasanya akan ada fitur Early Warning System (EWS), sebagai peringatan dini terhadap bencana alam yang akan terjadi melalui siaran TV.
