BisKita Trans Pakuan Bogor Tambah Dua Koridor

BOGOR – Pemerintah Kota atau Pemkot Bogor berencana menambah dua koridor pada moda transportasi BisKita Trans Pakuan, yakni koridor 3  dengan trayek Terminal Bubulak – Sukasari/Lawang Gintung dan koridor 4 dengan trayek Ciawi – Pomad/Ciparigi.

Koridor 3 memiliki panjang koridor sebesar 25,4 kilometer, dan koridor 4 sepanjang 36,0 kilometer. Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim menyebut, Pemkot Bogor  terus berupaya mengembangkan moda transportasi berbasis Buy The Service (BTS) dengan terus mempercepat realisasi penambahan sejumlah koridor.

Bahkan diketahui, niatan itu kembali dibahas dalam rapat koordinasi (rakor) lanjutan antara Pemkot Bogor dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam hal ini Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) di Kantor BPTJ, Jakarta belum lama ini.

“BTS Kota Bogor menjadi salah satu yang terbaik di Indonesia. Bahkan load factor penumpang di BTS Kota Bogor sudah mencapai 154 persen dengan rata – rata jumlah penumpang per hari mencapai 20.412 orang perhari,” ungkapnya kepada JabarEkspres.com dikutip Minggu, 4 Desember 2022.

Menurutnya, kehadiran BisKita kini sudah menjadi moda transportasi alternatif yang begitu diminati masyarakat sehingga Pemkot Bogor masih memerlukan dukungan untuk menambah koridor.

“Total penumpang sampai dengan saat ini adalah 4.728.484 orang,” imbuhnya.

Mantan Pejabat KPK itu menjelaskan, soal sistem dua koridor tambahan itu, akan dilaksanakan melalui lelang dengan mengikut sertakan badan hukum dalam satu konsorsium melalui program konversi 3:1.

Namun, sambung dia, tidak menutup kemungkinan melalui program lain, yaitu mengganti angkot konvensional dengan angkot listrik. Semua tergantung kepada nilai satu angkot listrik yang dapat mengkonversi lebih dari tiga angkot.

Jika melihat dari harga angkot listrik dibanding harga angkot kondisi saat ini, konsep lain adalah mengkonversi angkot konvensional melalui konversi atau retrovit atau membangun angkot eksisting bertenaga BBM menjadi bertenaga listrik, namun demikian tetap harus mendapat dukungan pemerintah.

“Lalu terkait dengan penerapan tarif Bis Kita, sudah ada kajiannya. Yang pasti harus kita lihat dulu apakah akan diterapkan Januari 2023, tetapi tentu ada kaitan dengan rerouting dan sebagainya. Besaran atau kisaran tarifnya juga harus realistis, tetap mengakomodir kepentingan masyarakat,” terangnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan